ADVERTISEMENT

Lestarikan Tenun Baduy, Penyandang Disabilitas dan Komunitas di Lebak Dilibatkan Dalam Festival Tenun

Jumat, 26 Agustus 2022 14:25 WIB

Share
Bupati Lebak, saat meninjau aktivitas peserta dalam festival tenun baduy. (Foto: Ist).
Bupati Lebak, saat meninjau aktivitas peserta dalam festival tenun baduy. (Foto: Ist).

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

LEBAK, POSKOTA.CO.ID - Dalam upaya menjaga kelestarian tenun baduy di Kabupaten Lebak, Yayasan Guriang Tujuh menggelar festival tenun baduy di wilayah Kecamatan Warung Gunung, dengan melibatkan penyandang disabilitas dan komunitas.

Kegiatan yang dibuka langsung oleh Bupati Lebak dan pejabat dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Banten, tersebut juga tak hanya menjaga kelestarian seni tenun, tapi sebagai upaya dalam menggali potensi warga penyandang disabilitas dan komunitas juga.

Festival tersebut cukup disambut baik oleh masyarakat, hal itu terlihat dari antusias warga yang mengikuti acara festival tersebut khususnya penyandang disabilitas dan komunitas.

Bupati Lebak, Iti Oktavia Jayabaya mengungkapkan, pihaknya sangat apresiasi dan mendukung sepenuhnya terhadap kegiatan festival tenun baduy tersebut. Sebab menurut Bupati Iti, melalui kegiatan ini hasil kerajinan tenun baduy ini akan banyak dilirik masyarakat luas.

"Ini akan menarik perhatian wisatawan dan para perancang busana luar daerah. Maka ini kegiatan cukup bagus dalam promosi hasil kerajinan tangan (tenun-red). Sehingga akan mempunyai nilai jual yang tinggi," ungkap Bupati Lebak, Jum'at (26/8/2022).

Diakuinya, sekarang ini penenun baduy di Lebak sudah ada sebanyak 1200 orang. Ia meyakini ke depan, hasil tenun baduy ini bisa bersaing di pasaran dengan produk kerajinan tangan lainnya.

"Maka, kami mengharapkan dan mengajak kepada semua lapisan masyarakat, untuk menjaga khas budaya yang ada di Lebak (tenun baduy-red)," katanya.

Kepala Bidang Kebudayaan Dindikbud Banten, Bara Hudaya menuturkan, dengan adanya festival tenun baduy tersebut, merupakan upaya pelestarian terhadap tenun baduy agar tidak punah.

Sebab menurutnya, berdasarkan hasil kajian sejarah pada tahun 2020, tenun baduy sudah ditetapkan sebagai warisan budaya atas usulan Pemda Lebak.

"Ke depan, Pemprov Banten akan terus mensupport kegiatan seperti ini. Karena Pemprov Banten juga sudah mengaktifkan ruang publik berkreasi secara berkelanjutan," ujarnya. (Samsul Fatoni).

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT