Sehingga, produksi dapat mencukupi permintaan.
"Tadi saran dari pengusaha telur itu kalau bansos bisa enggak tiap bulan, karena nelur kan enggak bisa cepat. Enggak bisa sekali nelur 5, jadi kalau bisa tiap bulan, jadi kalau dibelanjakan enggak ada permintaan yang mendadak banyak," ucapnya.
Zulhas juga menjelaskan perkembangan harga telur saat awal dirinya menjabat sebagai Menteri Perdagangan.
Kata dia, saat itu harga telur di angka Rp32.000 per kilogram (kg). Kemudian sempat turun sampai di angka Rp25.000 per kg.
Kini, rata-rata harga telur berada di angka Rp31.000 per kg.
Lebih lanjut, Zulhas mengaku ingin menurunkan harga telur di titik keseimbangan yakni Rp27.000 hingga Rp28.000 per kg.
Dengan begitu, Zulhas mengatakan tak akan membebani konsumen dan tetap mampu memberikan keuntungan terhadap peternak.
"Mengenai telur ayam, telur ayam memang Rp31.000 sekarang, tapi waktu saya duduk (jadi Menteri Perdagangan) kan Rp32.000, sekarang Rp31.000 sempat turun sampai Rp26.000-Rp25.000. Memang harga sedang itu Rp27.000-Rp28.000 itu untung peternaknya, tapi kalau Rp31.000 kemahalan," pungkasnya. (wanto)