Rumor Kenaikan Harga Pertalite Jadi Rp10.000 Per Liter Masih Wacana, Presiden Jokowi: Semua Masih Dihitung

Selasa 23 Agu 2022, 16:44 WIB
Presiden Joko Widodo saat meninjau renovasi TMII. (biro pers)

Presiden Joko Widodo saat meninjau renovasi TMII. (biro pers)

JAKARTA POSKOTA.CO.ID - Beredarnya kabar terkait Pemerintah akan menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite dari harga Rp7.650 per liter menjadi Rp10.000 per liter ramai dibicarakan kalangan masyarakat.

Menanggapi hal itu, Presiden Jokowi menegaskan bahwa Pemerintah belum memutuskan tentang kenaikkan harga BBM jenis Pertalite.

"Saya telah memerintahkan jajarannya untuk menghitung secara detail sebelum mengambil keputusan menaikkan harga Pertalite," tutur Jokowi, saat meninjau progres pembangunan renovasi Taman Mini Indonesia Indah (TMII) di Jakarta Timur, Selasa (23/8/2022).

"Semuanya saya suruh hitung betul, hitung betul sebelum diputuskan," tegas Presiden.

Menurut Presiden, kenaikan harga Pertalite akan memberikan pengaruh besar terhadap hajat hidup orang banyak.

Oleh karena itu, ia meminta jajarannya untuk berhati-hati terhadap dampak yang akan timbul dari kenaikan harga Pertalite.

"Ini menyangkut hajat hidup orang banyak, jadi semuanya harus diputuskan secara hati-hati, dikalkulasi dampaknya, jangan sampai dampaknya menurunkan daya beli rakyat, menurunkan konsumsi rumah tangga," tutur Presiden.

Selain daya beli dan konsumsi masyarakat, Presiden juga mengingatkan jajarannya terhadap kenaikan inflasi dan penurunan pertumbuhan ekonomi nasional sebagai dampak yang akan timbul dari kenaikan harga Pertalite.

"Kemudian juga nanti yang harus dihitung juga menaikkan inflasi yang tinggi, kemudian bisa menurunkan pertumbuhan ekonomi," ucapnya.

Sebelumnya, terkait rencana kenaikkan harga BBM ini karena besarnya subsidi energi (BBM, elpiji dan listrik) yang mencapai Rp502 triliun. (johara)

Berita Terkait

News Update