ADVERTISEMENT

Said Aqil: Usulan Sahroni Setop Pembicaraan Kasus Sambo Berpotensi Bias di Masyarakat

Senin, 22 Agustus 2022 20:36 WIB

Share
Gabungan foto Ferdy Sambo, Ahmad Sahroni, dan KH Said Aqil Siradj. (Foto: Diolah dari Google).
Gabungan foto Ferdy Sambo, Ahmad Sahroni, dan KH Said Aqil Siradj. (Foto: Diolah dari Google).

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, KH Said Aqil Siradj, menilai usulan Anggota Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni, yang meminta agar pembicaraan tentang Kasus Ferdy Sambo disudahi, berpotensi bias di masyarakat.

Ia tak setuju jika kasus ini diserahkan begitu saja ke kepolisian tanpa ada perhatian serius dari publik. Pasalnya, hal itu akan mengurangi keseriusan polisi dalam menangani kasus.

"Ini soal kejahatan, justru harus dibuka seterang-terangnya. Untuk menjaga marwah Polri. Jika didiamkan maka akan menjadi bias, kemana-kemana. Dan melahirkan suudzan semua nanti," kata Said Aqil dalam keterangan tertulis, Senin (22/8/2022).

Said mengatakan dirinya amat mendukung langkah Kapolri Jenderal Polisi Listiyo Sigit Prabowo melakukan pembersihan di tubuh lembaga Kepolisian RI. 

Hal itu dikatakan Kiai Said Aqil menanggapi maraknya penindakan di Mabes Polri pascapenetapan Irjen Pol Ferdi Sambo sebagai tersangka kasus pembunuhan berencana Brigadir J. 

"Kita percaya sangat banyak polisi yang masih baik, menjalankan tugas sesuai kebutuhan bangsa. Karena itu kita mendukung penuh langkah-langkah perbaikan di tubuh Polri," ujarnya. 

Said mengatakan dirinya memahami apa yang dilakukan Sigit saat menghadap Presiden Jokowi mengenai kasus Ferdy Sambo. Ia pun berharap Sigit tak sungkan menghukum siapapun personel polisi yang menjadi parasit di instansi Polri.

"Beliau sudah menghadap Presiden Joko Widodo, dan oleh Bapak Presiden diperintahkan untuk membuka seterang-terangnya, jangan ada yang ditutup-tutupi. Agar masyarakat bisa percaya bahwa penuntasan kasus ini dilakukan dengan benar. Saya sangat respek dengan itu, kita dukung penuh," kata Said. 

Anggota BPIP ini menambahkan, langkah pembersihan yang dilakakukan Kapolri tentu tidak mudah, apalagi pembersihan di tubuh Polri juga melibatkan pihak-pihak yang diduga melibatkan mafia judi online dan mafia lainnya. 

"Kita lihat sejarah, Nabi Muhammad saat menjadi warga biasa dan berbuat baik, disukai orang. Bahkan dijuluki Al Amin, yang dapat dipercaya. Tetapi begitu menyampaikan dakwah dan perbaikan, banyak pihak yang memusuhinya," ujar dia.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT