Sekalipun tiga nama tersebut memuncaki tiga besar survey mereka, kata Aditya, para pemilih dari tiga tokoh itu sebenarnya masih ragu dengan kemampuan figur pilihannya untuk menyelesaikan empat isu utama yakni polarisasi masyarakat, pemulihan ekonomi, pemberantasan korupsi serta peran Indonesia di level internasional.
"Rupanya bahkan mayoritas responden yang dalam survei memilih salah satu nama yang ada dari tiga nama masih memiliki keraguan tokoh yang mereka pilih merupakan sosok yang tepat untuk empat isu itu," ucapnya.
Kendati demikian, dia pun berharap hasil survei itu menjadi masukan bagi Capres yang populer di masyarakat terkait jarak antara persepsi publik dengan keraguan terhadap performanya kelak.
Sebagai informasi, survei Algoritma dilakukan terhadap 1.206 responden di seluruh Indonesia melalui sambungan telepon.
Survei itu dilakukan dengan margin eror 3 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Untuk dikatahui, turut hadir dalam diskusi bersama lembaga survei Algoritma kali ini yaitu, Sekjen Persepi, Djayadi Hanan, Politisi PDIP Arif Wibowo, Politisi PKS, Jazuli Juwaini, Politisi PAN, Saleh Partaonan Daulay, Juru Bicara Partai Demokrat, Herzaky Mahendra, Wakil Ketua Umum Perindro, Ferry Kurnia Rizkiansyah. (aldi)