Gelar Festival Musikal Indonesia, Pemprov DKI: Agar Berdampak Positif bagi Pertumbuhan Ekonomi Kreatif

Minggu 21 Agu 2022, 10:40 WIB
Kepala Disparekraf DKI Jakarta, Andhika Permata.(Ist)

Kepala Disparekraf DKI Jakarta, Andhika Permata.(Ist)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID -  Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI melalui Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) DKI Jakarta berkolaborasi dengan Direktorat Perfilman, Musik dan Media Kemendikbudristek RI, dan Yayasan Eksotika Karmawibhangga Indonesia (EKI) menggelar Festival Musikal Indonesia (FMI).

FMI digelar untuk pertama kalinya di Ciputra Artpreneur pada 20-21 Agustus 2022 secara gratis.

Dalam festival Musikal kali ini, FMI mengangkat tema "Sejarah Indonesia". Hal ini untuk mengingatkan kembali kepada para generasi muda bahwa Indonesia memiliki sejarah seni musikal yang panjang. 

Kepala Disparekraf DKI, Andhika Permata mengatakan, seni pertunjulan dan musik merupakan bagian dari 17 sub-sektor ekonomi kreatif yang diidentifikasi oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI sangat potensial untul dikembangkan.

Andhika berharap, aktivitas seni pertunjukan yang intens dan terus dilakukan dapat berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi kreatif.

"Bukan hanya bagi pelaku seni pertunjukan, tapi juga memberikan manfaat ekonomi secara keseluruhan, terutama pendapatan dalam sektor pariwisata," ujar Andhika dalam keterangan tertulis dikutip, Minggu, 21 Agustus 2022.

Oleh karena itu pemerintah dapat menjadikan momentum ini untuk terus membuat kebijakan yang saling bersinergi, serta menjadi fasilitator yang mendukung ruang pentas para seniman.

Selain itu, ditambahkan Andhika, bahwa dinamika seni pertunjukan musikal di Jakarta khususnya harus terus dihidupkan.

Serta perlu menggencarkan kegiatan promosi terhadap produk-produk kesenian yang dianggap potensial untuk bersaing, mampu memberikan inspirasi kepada masyarakat, terutama generasi muda untuk terus berkarya dan ke depannya menjadi bagian dari eksosistem seni pertunjukan musikal di fora internasional.

Adapun cerita-cerita sejarah Indonesia yang diangkat dalam FMI adalah Tjut Nya’ Dien, Ken Dedes, Teka Iku Flores Timur, 9 Sembilu (9 Perempuan Rembang), Blood Brothers, Sultan Agung, dan tentang Bhinneka Tunggal Ika.

Selain itu, Festival Musik Indonesia juga menghadirkan Gigi Art of Dance, Jakarta Musical Crew, Jakarta performing Arts Community, ASKARA dan Yayasan Prima Unggul yang akan bermain di Panggung Karya atau showcase pertunjukan dari sejumlah komunitas dan sanggar di luar penampil utama.

Kegiatan lainnya termasuk pameran musikal Indonesia dan seminar mengenai musikal. FMI turut menyediakan booth kuliner untuk pengunjung dan booth market bagi komunitas musikal.

FMI diharapkan menjadi festival musikal tahunan berstandar international, yang menghasilkan karya dan mendapat tempat di hati masyarakat, serta dapat bersaing di pentas global. Ke depannya juga diharapkan dapat menghadirkan gelaran awarding (penghargaan) untuk insan seni pertunjukan atau musikal. (Aldi)

Berita Terkait

News Update