ADVERTISEMENT

Pengamat: di Saat Hilangnya Saling Menghargai, Sikap Memecah Belah Bangsa, Indionesia Butuh Pemimpin dari Kalangan Militer

Sabtu, 20 Agustus 2022 12:46 WIB

Share
Dialog Kepemimpinan yang Dibutuhkan untuk Mengisi Kemerdekaan di Jakarta, Jumat, (19/8/2022). (Foto/Poskota)
Dialog Kepemimpinan yang Dibutuhkan untuk Mengisi Kemerdekaan di Jakarta, Jumat, (19/8/2022). (Foto/Poskota)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID -  Kondisi bangsa Indonesia sekarang mulai memprihatinkan karena semangat kebersamaan menghilang dari kehidupan. 

Hal ini terlihat dari hilangnya rasa saling menghargai serta menghormati antarsesama. Kondisi inilah menjadi akar sikap  egoisme dan merasa layak untuk memimpin golongan lainnya. 

Sikap ini justru berpotensi memecah belah bangsa karena munculnya kepentingan kelompok di atas kepentingan bersama atas satu entitas, Indonesia 

Namun, faktor pengalaman, kekecewaan dengan kondisi saat ini, seperti ketidakhadiran sosok  pemimpin yang adil, hingga pemimpin bangsa yang mampu mengayomi semua golongan. di samping itu, krisis sifat negarawan para elit politik maupun pejabat pemerintahan.

"Hal ini memperlebar benturan antar elit politik serta ketidakpuasan atas kepemimpinan dalam semua jenjang seiring dengan jelang perhelatan akbar demokrasi, Pilpres 2024," jelas pengamt politik Cepi A. Rohman yang juga Direktur Pusat Pendidikan.

Itu disampaikannya dalam dialog, Kepemimpinan yang Dibutuhkan untuk Mengisi Kemerdekaan di Jakarta, Jumat, (19/8/2022).

Dialog ini sebagai upaya untuk merumuskan sosok Pemimpin Nasional yang dibutuhkan dalam mengatasi berbagai masalah bangsa.

Dialog ini mengupas komponen serta karakter Pemimpin yang tepat dan pas untuk menjawab tantangan kondisi saat ini hingga ke depan.

"Kami ingin menguji hipotesa bahwa Pemimpin yang dibutuhkan pada 2024 bukan  hanya dari sipil namun juga yang menjadi perhatian kita adalah dari kalangan militer," Jelas Cepi.

Dari data Poskota, calon presiden yang berlatar belakang militer hanya segelintir orang saja. Sebut saja nama ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, serta Panglima TNI Jenderal Andhika Perkasa.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT