ADVERTISEMENT

Mengejutkan! Bukan Tiga Periode Tapi Jokowi Berpeluang Jadi Cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024, Koalisi Gerindra dan PKB Jadi Indikasi 

Sabtu, 20 Agustus 2022 22:32 WIB

Share
Presiden Jokowi dan Kemenhan, Prabowo Subianto. (ist)
Presiden Jokowi dan Kemenhan, Prabowo Subianto. (ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Utak atik calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 makin menghangat.

Salah satunya terkait peluang Presiden Jokowi untuk berduet dengan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto di pesta demokrasi lima tahunan tersebut. 

Namun bukan untuk masa jabatan tiga periode, Jokowi berpeluang untuk melanjutkan pemerintahannya sebagai cawapres mendampingi Prabowo Subianto sebagai Capres.  

“Pujian berlebihan Prabowo di Rakernas Gerindra menjadi sinyal ada kemungkinan Prabowo akan menggandeng Jokowi sebagai cawapresnya,” kata Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul M. Jamiluddin Ritonga, mengutip berita jakarta.poskota.co.id

“Indikasi mengusung Jokowi sebagai cawapres, dalam kesepakatan Gerindra dan PKB salah satunya disebutkan cawapresnya Prabowo harus disetujui kedua partai,” jelasnya. 

Kata Jamiluddin, kedua partai tidak akan sulit bersepakat bila Jokowi menjadi cawapresnya Prabowo. Sebab, baik Prabowo maupun cak Imin sangat loyal kepada Jokowi. “Cak Imin bahkan tokoh yang gencar mengusulkan agar Jokowi diberi tambahan 3 tahun lagi memimpin Indonesia. Usulan tersebut membuktikan bahwa cak Imin memang sangat menginginkan Jokowi tetap memimpin Indonesia,” paparnya.

Indikasi lainnya, ada relawan yang masih gigih menginginkan Prabowo-Jokowi menjadi pasangan capres pada Pilpres 2024. 

Mereka ini tampak begitu yakin keinginannya akan terwujud. “Jadi, tidak menutup kemungkinan Prabowo memang menginginkan Jokowi sebagai cawapresnya. Bahkan koalisi Gerindra-PKB bisa jadi sengaja dirancang untuk mengusung Prabowo-Jokowi,” ungkap Jamiluddin. 

Jamiluddin mengatakan, pujian Prabowo kepada NU, tampaknya bukan difokuskan kepada cak Imin. Sinyal tersebut, justru lebih besar ditujukan kepada Khofifah. 

Sebab, Khofifah bagian dari NU dan sangat diterima PBNU dan Gusdurian.  “Selain itu, menggandeng Khofifah sebagai cawapres akan lebih bermanfaat bagi Prabowo. Khofifah dengan dukungan basis massa yang besar di Jawa Timur, akan dapat membantu mengerek elektabilitas Prabowo,” jelasnya.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT