ADVERTISEMENT

Kembali Nongol, Ade Armando Blak-blakan Tuding Ferdy Sambo Kepala Mafia: Kapolri Pun Sampai Takut

Sabtu, 20 Agustus 2022 00:25 WIB

Share
Bekas Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo dan Pegiat Medsos Ade Armando.(ist)
Bekas Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo dan Pegiat Medsos Ade Armando.(ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID-Setelah lama menghilang, pegiat media sosial Ade Armando, tiba-tiba nongol.

Sebuah video yang diunggah akun TikTok @eluotr, Dosen Universitas Indonesia itu blak-blakan bicara terkait kasus pembunuhan berencana yang diotaki Ferdy Sambo, istrinya, dua ajudan dan satu sopir.

Dalam video itu, akun @eluotr menampilkan caption bertuliskan "Ferdy Sambo Sebagai Kepala Mafia Satgas Merah Putih, yang memiliki bisnis haram yang diketahui Joshua hingga ia dibunuh".

Caption di bawahnya, si pengunggah menuliskan "Organisasi yang Di Bawah Radar yang Bisa Menguasai Seluruh Dunia Ferdy Sambo Seperti Kapolri Bayangan."

Mengenakan kemeja biru muda lengan panjang, Ade Armando terlihat berbeda setelah peristiwa penganiayaan dirinya di depan Gedung DPR beberapa bulan silam hingga membuatnya geger otak dan menjalani perawatan beberapa bulan.

Bicaranya datar. Namun tetap lancar. Nadanya lumayan bisa dipahami. Namun narasi yang disampaikan bukan analisa hasil pemikirannya.

Dia mengutip data-data yang disampaikan akun Opposite6890 yang aktif di dua media sosial Twitter dan Instagram, sejak awal kasus "baku tembak" mengemuka.

Banyak netizen menilai, nyaris 90% prediksi Opposite6890 terkait kasus Ferdy Sambo benar.

Dalam keterangannya mengutip Opposite6890, Ade mengatakan bahwa  di tubuh Polri ada mafia yang dikepalai Ferdy Sambo.

Mengutip Opposite, Ade mengatakan, dengan bisnis haram di tangan Ferdy Sambo bisa membangun jaringan yang luar biasa kuat.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT