JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Ketua Indonesia Police Watch (IPW), Sugeng Tegus Santoso menyebut, bahwa ia tengah diintai oleh pihak-pihak yang mungkin dapat membahayakan keselamatan dirinya pribadi usai lantang bersuara dalam kasus pembunuhan yang dilakukan oleh Irjen Ferdy Sambo.
Sugeng menjelaskan, informasi pengintaian terhadap dirinya itu didapatkan dari tiga pihak sumber yang dipercayanya selama ini.
Dia berujar, para pihak pengintai tersebut melakukan pengintaian dengan cara melakukan panggilan palsu menggunakan nomor telepon berkode Internasional.
"Ancaman langsung dengan kalimat kekerasan kepada saya tidak ada sebetulnya, baik itu melaui WhatsApp atau telepon itu tidak ada. Yang ada hanya telepon masuk yang mengecek-cek saja. Contohnya 'Mas Sugeng' tapi besok sudah tidak bisa dihubungi lagi, dan dia gunakan nomor luar negeri. Tapi sudah saya blokir. Saya dapat informasi peringatan ini dari 3 sumber yang saya percaya bahwa saya sudah diintai," ujar Sugeng saat dihubungi, Jum'at (19/8/2022).
Sugeng melanjutkan, karena hal tersebut dia mencoba memberi atensi kepada publik agar publik tahu, bilamana telah terjadi suatu tindak kekerasan, intimidasi, dan segala hal yang membahayakan keselamatan dirinya, ia telah memberi informasi peringatan ini kepada publik.
"Sementara, karena (ancaman kekerasan) ini belum nyata, menurut saya mekanisme yang harus saya bangun adalah dengan cara mengangkat hal ini ke publik, agar publik tahu sudah saya warning," ucap dia.
"Kemudian, kenapa saya tidak melaporkan hal ini kepada pihak Kepolisian, ialah karena memang tidak ada ancaman yang masuk melalui telepon yang bisa saya buktikan, seperti itu," sambung Sugeng.
Namun kendati demikian, dia mengatakan bahwa hingga saat ini dirinya masih dapat beraktivitas seperti biasanya meski dengan porsi berkomentar yang dikurangi.
"Saya sendiri sudah berkegiatan seperti biasa. Tetapi, saat ini saya lebih berhati-hati," tandas dia.
Sebelumnya, Sugeng menyebut, bahwa sejumlah oknum polisi yang terseret kasus pembunuhan Brigadir J adalah mafia geng Ferdy Sambo.
Menurutnya, geng mafia tersebut menggunakan segala cara hingga bekerja sistematis menutupi kematian Brigadir J.