ADVERTISEMENT

Duh! Loyalis Ahok Semprot Anies Lagi Usai Jokowi Ingatkan Jangan Ada Politik Identitas: Cukup Politik Ayat dan Mayat di 2017 Saja Ya

Rabu, 17 Agustus 2022 10:52 WIB

Share
Kolase foto Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Presiden RI Joko Widodo (Foto: IG/aniesbaswedan/jokowi)
Kolase foto Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Presiden RI Joko Widodo (Foto: IG/aniesbaswedan/jokowi)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meminta agar politik identitas benar-benar ditiadakan saat pemilihan umum (Pemilu) 2024 nanti. Pernyataan itu ditanggapi seorang loyalis Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) Rudi Valinka.

Dalam tanggapan Rudi Valinka, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kembali ia singgung, khususnya soal tudingan ‘politik ayat dan mayat’.

Diketahui dalam pidatonya, Presiden Jokowi mengingatkan agar pada Pemilu 2024 nanti politik identitas ditiadakan. Selain itu, ia juga meminta agar tidak ada lagi politisasi agama selama gelaran politik lima tahunan itu berlangsung.

 

Sebab menurut Presiden, politik identitas dan politisasi agama bisa memicu perpecahan sosial dalam masyarakat. Hal ini diungkapkan Jokowidalam Pidato Kenegaraan Presiden RI dalam Sidang Tahunan MPR-RI bersama DPR dan DPD RI di Kompleks Parlemen, pada Selasa (16/8/2022) kemarin.

“Tahapan pemilu yang dipersiapkan KPU harus kita dukung sepenuhnya. Saya ingatkan, jangan lagi ada politik identitas. Jangan ada lagi politisasi agama. Jangan ada lagi polarisasi sosial," kata Presiden pada Selasa (16/8/2022).

Jokowi juga mengingngatkan konsolidasi nasional harus diperkuat. Hal ini agar demokrasi di Tanah Air semakin dewasa.

"Demokrasi kita harus semakin kian dewasa. Kosolisidasi nasional harus diperkuat," lanjutnya.

 

Sesuai peringatan dari Jokowi, loyalis Ahok semprot Anies lagi dengan menyebut ‘politik ayat dan mayat’ cukup ia lakukan pada pemilu 2017 saja.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT