ADVERTISEMENT

Waduh! Pendeta Luga Tambunan Sebut Agama Budha Diciptakan oleh Roh Jahat Bernama Lucifer

Selasa, 16 Agustus 2022 17:16 WIB

Share
Pendeta Liga Tambunan. (Foto: IG @lugatambunan2022l.
Pendeta Liga Tambunan. (Foto: IG @lugatambunan2022l.

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pendeta Luga Tambunan menyebut agama Buddha diciptakan oleh roh jahat bernama Lucifer. Dalam kepercayaan Kristen, Lucifer merupakan nama iblis yang diusir dari surga.

Ujaran pendeta Liga Tambunan terlontar saat sedang berdebat dengan beberapa orang muslim secara virtual. Perdebatan itu muncul ketika mereka tengah membahas kondisi di dalam surga.

Menurut pendeta Luga Tambunan, kehidupan di surga nantinya ada tiga tingkat yakni surga pertama, kedua dan surga tingkat tiga bernama Yerusalem.

"Kalau mau main ke tetangga bisa, jalan-jalan. Di surga tingkat tiga, Yerussalem itu ada mobil,” ujar Luga, seperti disiarkan Channel YouTube Hijrah Total berjudul ‘Halu Overdosis! Pendeta Ngaku Pernah ke Surga’, dikutip Selasa (16/8/2022).

Mendengar pernyataan itu, lawan diskusi Luga pun menanyakan mengapa manusia di surga tak bisa terbang melainkan harus naik mobil.

"Gak bisa terbang bang? Masa naik mobil?,” tanya seorang peserta diskusi itu.

"Luga pun kemudian mengatakan, manusia di surga Yerusalem sebenarnya juga bisa terbang namun lebih tampak keren apabila naik mobil.

“Terbang juga bisa, tapi kan lebih keren naik mobil. Kalau di Yerusalem itu mobilnya udah kerenlah. Cuma di Yerusalem ada mobil, di surga tingkat 2 gak ada mobil,” tuturnya.

"Menanggapi pernyataan Luga itu, sang penanya pun menilai hal tersebut lebih mirip dengan keyakinan agama Budha di mana orang yang sudah meninggal dibakarkan mobil untuk dipakai di surga.

“Kalau abang bilang ada mobil jadi mirip agama Budha bang, orang meninggal dibakar mobil, dibakar rumah,” kata sang penanya.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT