Sadis! Ternyata Dua Luka Tembak di Kepala Brigadir J Adalah Ulah Ferdy Sambo, Menembak Dua Kali dengan Keji Mengakhiri Eksekusi

Selasa 16 Agu 2022, 12:11 WIB
Kolase foto Brigadir J (Yosua Hutabarat), Ferdy Sambo, dan Bharada E (Richard Eliezer). (Foto: ist/diolah dari google)

Kolase foto Brigadir J (Yosua Hutabarat), Ferdy Sambo, dan Bharada E (Richard Eliezer). (Foto: ist/diolah dari google)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Kasus pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat (Brigadir J) kini semakin terbuka dengan terang benderang.

Baru-baru ini, ternyata Irjen Ferdy Sambo ikut menembak Brigadir J, dia menembak dua kali dengan keji mengakhiri eksekusi yang disebut dilakukan oleh Richard Eliezer (Bharada E).

Dua luka tembak di kepala Brigadir J adalah ulah dari Ferdy Sambo berdasarkan pengakuan dari Bharada E kepada penyidik.

Pernyataan Bharada E itu disampaikan dalam laporan tertulisnya yang ia buat selama enam jam. Polisi muda asal Manado itu bercerita panjang soal perintah menghabisi Brigadir J yang turun langsung dari Mantan Kadiv Propam, Irjen Ferdy Sambo.

 “Dia juga menyampaikan bahwa FS ikut menembak,” kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dikutip dari Pojoksatu.id yang bersumber dari Majalah Tempo Senin (16/8/2022).

Sebelumnya, eks kuasa hukum Bharada E, Deolipa Yumara sempat menyebut tentang keterlibatan Ferdy Sambo dalam menghabisi nyawa Brigadir J.

Hanya saja, pengacara Bharada E yang dicabut kuasanya pada Kamis (11/8) lalu itu tak bisa memerinci berapa kali Ferdy Sambo menembak.

 

 “Dia (Bharada Eliezer) itu kan sudah bilang ke penyidik, dia mengakui yang nembak. FS (Ferdy Sambo) juga dia bilang ikut nembak,” kata Deolipa, Kamis (11/8/2022).

Diketahui sebelumnya, Ferdy Sambo kini telah menjadi tersangka dalam kasus pembunuhan Brigadir J, bersama dengan tiga lainnya yakni Richard Eliezer (Bharada E), Ricky Rizal (Bripka RR), Kuat Maruf (KM).

Ferdy Sambo dijadikan tersangka oleh Bareskrim Polri lantaran menjadi dalang pembunuhan sadis terhadap bawahannya sendiri. Jenderal bintang dua itu juga turut membuat skenario cerita bohong untuk menutupi kasus ini, bahkan membuatnya terkesan nyata.

 

Salah satu cerita bohong yang terungkap adalah pernyataan yang menyebut Bharada E jago menembak. Dia bahkan disebut penembak jitu milik Brimob, namun nyatanya Brigadir J lebih hebat menembak ketimbang Bharada E.

Sekenario jahat yang lain adalah cerita soal tembak-tembakan antara Bharada E dan Brigadir J. Cerita itu diketahui menjadi keterangan awal kasus pembunuhan yang terjadi di Kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan pada Jumat (8/7/2022) lalu.

Dalam karangan cerita itu, disebut bahwa Brigadir J melakukan pelecehan seksual terhadap Istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi. Peristiwa itu yang memicu baku tembak antara ia dan Bharada E hingga kemudian, Brigadir polisi asal Jambi itu tewas.

Selain itu ketika mengumumkan Ferdy Sambo sebagai tersangka kasus pembunuhan Brigadir J, Kapolri menyebut sang Mantan Kasatgassus turut menembak dinding agar mendukung skenario seolah-olah terjadi baku tembak. (*)

Berita Terkait
News Update