LEBANON, POSKOTA.CO.ID - Hizbullah merupakan kekuatan untuk memulihkan hak minyak dan gas Lebanon yang dirampas Israel.
Pernyataan ini datang dari Wakil Sekretaris Jenderal Hizbullah Lebanon Sheikh Naim Qassem.
"Kami fokus pada masalah hak Lebanon dan akan mencapai haknya dalam tenggat waktu yang telah ditentukan,” tulisnya di akun Twitter pada hari Sabtu (13/8/2022) seperti dikutip dari Al Manar.
Hal ini dia sampaikan untuk menyinggung sengketa perbatasan laut antara Lebanon dan Israel.
Dia melanjutkan,”Kami tidak perduli dengan kondisi rezim Israel dan pemilihan umumnya.”
“Hizbullah adalah kekuatan yang mendukung negara untuk merebut kembali hak-haknya dari tangan Israel tanpa penundaan dalam masalah perbatasan, pengeboran, dan pertambangan," terang Naim Qassem.
Negosiasi tidak langsung antara Lebanon dan Israel mengenai demarkasi perbatasan laut dimulai pada Oktober 2020 di bawah pengawasan PBB dan mediasi Amerika Serikat. Putaran terakhir negosiasi diadakan pada Mei 2021.
Negosiasi ini berubah menjadi sengketa perbatasan dengan kedatangan kapal ekstraksi gas pemerintah Israel di ladang gas Karish yang disengketakan pada bulan Juni.
Peristiwa ini menyebabkan eskalasi ketegangan antara Lebanon dan Israel. ***