ADVERTISEMENT

Brutal! Demo Tolak Sepeda Listrik, Aktivis GMNI Menerabas Gerbang DPRD Pandeglang

Senin, 15 Agustus 2022 15:53 WIB

Share
Para aktivis GMNI saat demo di depan Gedung DPRD Pandeglang. (Samsul Fatoni).
Para aktivis GMNI saat demo di depan Gedung DPRD Pandeglang. (Samsul Fatoni).

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

PANDEGLANG, POSKOTA.CO.ID - Puluhan aktivis dari Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Pandeglang, melakukan aksi demo di depan Kantor Bupati dan DPRD Pandeglang, Senin (15/8/2022).

Dalam aksinya, para pedemo tersebut menolak kebijakan Bupati Pandeglang, yang berencana akan memberikan sepeda listrik kepada RT dan RW yang bakal dibeli dengan menggunakan duit dari APBD Pandeglang tahun 2023 mendatang.

Pantauan Poskota.co.id sebelumnya puluhan aktivis GMNI tersebut melakukan orasi di depan Kantor Bupati Pandeglang, bahkan dalam aksinya sempat lempari Kantor Bupati dengan menggunakan tomat busuk.

Setelah beberapa menit berorasi di depan Kantor Bupati. Maka aksi beralih ke Gedung DPRD Pandeglang, saat tiba di depan gerbang DPRD mereka langsung menerabas pintu gerbang dan masuk ke halaman Kantor Legislatif tersebut.

Setelah berhasil menerabas pintu gerbang, para pendemo tersebut melakukan orasi di depan pintu masuk Gedung DPRD. Setelah beberapa menit berorasi, mereka pun disambut oleh Ketua DPRD Pandeglang.

Para pendemo meluapkan aspirasinya di hadapan Ketua DPRD Pandeglang, bahwa rencana pembelian sepeda listrik oleh Bupati Irna Narulita bukanlah suatu kebutuhan yang mendesak bagi masyarakat.

Karena menurut pendemo, pada dasarnya masyarakat menginginkan pembangunan jalan yang maksimal, supaya ekonomi masyarakat bisa cepat bangkit. Kebutuhan pelayanan kesehatan yang optimal, supaya derajat kesehatan masyarakat meningkat.

"Masyarakat butuh pembangunan jalan yang optimal, karena masih banyak akses jalan di Pandeglang yang rusak parah. Bukan sepeda listrik," ungkap koordinator aksi demo, Tb Muhamad Afandi.

Melihat persoalan kondisi Kabupaten Pandeglang saat ini, yang begitu kompleks yang dirasakan oleh masyarakat. Dan seharusnya itu menjadi perhatian masyarakat, sehingga persoalan klasik itu bisa dituntaskan.

Maka, jangan jadikan para RT dan RW dijadikan kepentingan politik, dengan di iming - imingi dengan sepeda listrik, yang urgensinya tidak ada sama sekali.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT