ADVERTISEMENT

Komunitas Layangan Aduan jadi Tren di Tengah Pandemi Covid-19

Minggu, 14 Agustus 2022 13:16 WIB

Share
Komunitas Layangan Joksyn. (foto: wanto)
Komunitas Layangan Joksyn. (foto: wanto)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

PERKEMBANGAN permainan tradisional layangan kini kian mewabah. Terlebih saat pandemi Covid-19 yang salah satunya turut melanda Indonesia.

Tidak hanya layangan hias, namun layangan aduan tengah meracuni masyarakat. Berbagai ajang turnamen layangan aduan digelar tidak hanya di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Menado hingga Pontianak, Kalimantan Barat.

Di daerah-daerah seperti Sumedang atau Madiun, turnamen layangan aduan sudah tidak asing di telinga kita.

Bicara layangan aduan tentu tak luput dari benang gelasan yang menjadi salah satu kelengkapannya. Dan musim layangan aduan rupanya menjadi berkah tersendiri bagi para pengrajin benang gelasan.

 

Berbagai merk genang gelasan untuk layangan aduan pun bermunculan. Salah satunya adalah Joksyn yang diproduksi oleh PT Tujuan Utama. Perusahaan yang berbasis di Pontianak, Kalimantan Barat dan Jakarta ini turut meramaikan pasar benang gelasan aduan dengan merilis produk pertama.

“Joksyn adalah kepanjangan dari Joker Kite Syndicate.Kenapa pakai Joker, karena Joker ini produk yang telah melegenda dengan hasil-hasil produk gelasan yang handal sejak 1991,” terang Presiden Direktur PT Tujuan Utama, Sjah Nur, kepada Poskota, Kamis, (11/8/2022).

Menurut pria asal Karang Tengah Kota (Katengko) Ngawi Jawa Timur ini, produk Joksyn merupakan hasil kerjasama antara PT Tujuan Utama dengan Joker Kite Line Bandung milik Yudho Lee alias Yusup Supriatna.

 

Gelasan Joker Joksyn sudah mulai dipasarkan pada 10 Nopember 2020 lalu tidak hanya dipasarkan dalam negeri namun juga ke mancanegara seperti Brazil, Pakistan dan Brunei.

Halaman

ADVERTISEMENT

Reporter: Wanto
Editor: Deny Zainuddin
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT