“Kalau tujuannya silaturahmi, lain-lain, termasuk juara atau hadiah ya nomor kesekian,” terang Sjah Nur.
Dia meyakini, turnamen yang dilandasi ambisi, mengejar gengsi atau untuk kepentingan sesaat tidak akan bertahan lama. “Khawatir endingnya malah enggak bagus, enggak perlu nafsu, Joksyn percaya ribuan mil selalu diawali satu langkah pertama,” ucapnya.
Selain untuk mempererat tali silaturahmi, Joksyn ingin menjadi bagian dalam pelestarian permainan layang-layang yang notabene adalah permainan tradisional asli Indonesia. Lebih dari itu, pihaknya juga bermaksud menjaring bibit atlet layangan yang kini telah mendunia. (Wanto)