"Apakah dengan mengundurkan diri selesai, kan tidak. Tapi harus diusut. Kenapa kamu membuat skenario ini, siapa yang menelepon, gimana caranya bikin skenario. Itu kan omongan dari Ferdy Sambo sendiri," papar Irma.
Irma menegaskan, Polri itu presisi. Kalau ada kejahatan atau kesalahan, maka dua tingkat di atasnya harus bertanggung jawab.
"(Kebohongan) ini kembalikan saja kepada Ferdy Sambo," cetusnya.
Irma mengatakan, kejadian ini menjadi momentum bagi bangsa Indonesia untuk merebut Polri dari tangan mafia.
"Bagi Polri sebaliknya untuk merebut kepercayaan rakyat Indonesia. Kapercayaan publik sangat penting karena kalau Polri hancur, negara juga akan hancur," tambahnya.
Disinggung mengapa banyak orang terbuai dalam skenario itu, Irma mengatakan bahwa banyak yang melenceng dari tugas polisi yang ada dalam Tribrata dan Catur Prasetya.
Bahwa tugas polisi itu Melayani, melindungi, mengayomi dan menegakkan hukum.
"Jadi, polisi itu atasannya hukum, bukan komandan. Jadi kalau disuruh komandannya tembak orang (tidak salah), harus jawab tidak mau. Karena tugasnya menegakkan hukum," tutupnya.