Ikut Nyebarin Kebohongan Cerita Tembak Menembak Brigadir J dan Bharada E, Benny Mamoto: Masa' Kita Nggak Percaya Aparat?

Jumat, 12 Agustus 2022 16:28 WIB

Share
Ketua Harian Kompolnas, Benny Mamoto usai hadiri gelar perkara di Bareskrim Polri. (zendy)
Ketua Harian Kompolnas, Benny Mamoto usai hadiri gelar perkara di Bareskrim Polri. (zendy)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) babak belur. Lemabaga negara sebagai pengawas tugas-tugas kepolisian dan memberikan masukan kepada Presiden ini dituding ikut menyebarkan berita bohong terkait skenario tembak menembak di awal terkuaknya kematian Brigadir J pada 8 Juli 2022 silam.

Dalam beberapa video yang beredar, Ketua Harian Kompolnas Irjen. Pol. (Purn.)Benny Mamoto mengatakan bahwa tidak ada kejanggalan dalam kasus Brigadir J. 

Bahkan dia juga menceritakan terjadinya pelecehan seksual dan membenarkan adanya tembak menembak antara Brigadir J dan Bharada E.

Seperti dikutip akun TikTok Lapak Berita, Benny Mamoto dinilai terlalu dini mengatakan bahwa  tidak terjadi apa-apa sudah menyatakan tidak ada kejanggalan dalam kasus penembakan ini. Padahal, saat itu satu republik mulai netizen hingga petinggi negara melihat jelas kejanggalan di kasus ini.

Beragam spekulasi dan tudingan pun diarahkan ke Benny Mamoto. Dia diduga turut menjadi bagian dari pembuat skenario tembak menembak seperti pada awal kasus ini terkuak.

Bahkan Kompolnas terkesan jadi Humas atau juru bicara Kapolres Jaksel. Ironisnya belakangan Kapolres Jaksel Kombes Budhi Herdi Susianto pun dicopot dari jabatannya dan dimutasi.

Benny Mamoto berkilah bahwa pernyataannya itu terlontar setelah terjadi perdebatan di publik. Di antaranya soal adanya jari dipotong.

"Kami datang ke Polres Jaksel. Kebetulan Kapolres selesai rilis dan kami ditemui Kapolres dan Kasatreskrim, kami tanyakan ada jari yang dipotong, jawab kapolres tidak ada, ini fotonya," kata Benny. 

Bahkan, Benny Mamoto juga mengaku sudah menanyakan soal olah TKP dan dijelaskan Kapolres proses olah TKP tersebut. 

"Setelah ramainya di media saya berusaha, karena tugas Kompolnas untuk mengamati kasus-kasus yang menonjol. Kami datangi Kapolres dan menanyakan penanganan kasusnya dan rekonstruksinya bagaimana, siapa  yang diundang dari pelapor, sampai akhirnya kami tanyakan sudah clear...sudah clear, tidak ada masalah," paparnya meniru ucapan Kapolres Jaksel saat itu.

Halaman
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar