ADVERTISEMENT

Kopi Pagi Harmoko: Melanggengkan Kekuasaan

Kamis, 11 Agustus 2022 07:00 WIB

Share

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Sepertinya jargon demi rakyat, perjuangan untuk rakyat, pembangunan untuk rakyat, kesejahteraan, kemakmuran dan kemajuan untuk rakyat, yang baik- baik semuanya untuk rakyat, hanya sarat dengan pernyataan, tetapi jauh dari harapan. Lain yang dikata, lain yang nyata.

Ini salah satu indikasi pemimpin yang tidak merakyat seperti dikatakan Pak Harmoko dalam kolom “Kopi Pagi” di media ini. Mereka mengejar jabatan untuk melebarkan kekuasaan, bukan memajukan daerahnya, menyejahterakan rakyatnya,  negaranya dan bangsanya.

Inilah perlunya kesadaran diri menjadi pemimpin yang dicintai, bukan dimurkai. Pemimpin yang mengayomi, bukan minta “dipayungi” dan “dilayani”. Yang mampu menyelesaikan masalah, bukan terus menerus membuat masalah. Ingat pejabat adalah panutan. Pepatah mengatakan “ Obah ngarep, kobet mburi” – segala tindakan para pemimpin (pejabat, penguasa) akan selalu menjadi cermin anak buahnya.

Jangan memaksakan diri memiliki kekuasaan, jika tanpa kemampuan, meski mendapat fasilitas dan dukungan. Apalagi dilakukannya secara curang, pada akhirnya akan terjengkang. Lebih – lebih jika menebar kebohongan.

Kita berharap hal seperti ini tidak terjadi, meski tidak bisa dipungkiri pelanggengan kekuasaan, lazimnya terjadi karena mendapat dukungan tiga elemen elite, yakni dukungan elite politik dan keamanan, elite keagamaan dan elite bisnis (oligarki dan orang-orang kaya).

Sentuhan nurani selayaknya dialamatkan kepada para elite bagaimana meraih kekuasaan secara sehat dan bertanggung jawab. Janganlah karena terobsesi kekuasaan “ketungkul marang kalungguhan “, lantas berbuat semena – mena.

Pitutur luhur mengajarkan “ Ojo kuminter mundak keblinger, ojo cidra mundak cilaka” – Jangan merasa dirinya paling pandai, hebat  agar tidak salah arah. Jangan suka berbuat curang agar tidak mendapat celaka. (Azisoko)

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT