Diberikan Obat Kadaluarsa dari Posyandu Balita di Karang Tengah Demam Hingga Muntah

Rabu, 10 Agustus 2022 13:32 WIB

Share
Orangtua balita yang menerima obat kadaluarsa dari Dinkes Kota Tangerang. (Iqbal)
Orangtua balita yang menerima obat kadaluarsa dari Dinkes Kota Tangerang. (Iqbal)

TANGERANG, POSKOTA.CO.ID - Diberikan obat kadaluarsa dari Posyandu Bunga Kenanga, Arkaa seorang bayi dibawah lima tahun (Balita) di Kecamatan Karang Tengah, Kota Tangerang muntah - muntah hingga demam tinggi. Pemberian obat penurun panas tersebut menyusul usai dilakukannya imunisasi pada anak.

Untuk diketahui sebelumnya Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah menghadiri acara Pencanangan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) yang berlangsung di Posyandu wilayah Kecamatan Karang Tengah. Di lokasi tersebut, Arief mengajak para orang tua yang datang untuk memberikan imunisasi lengkap demi kesehatan dan tumbuh kembang buah hati anak.

Namun ironisnya di wilayah yang sama warga yang datang untuk imunisasi justru mendapat obat penurun panas anak yang sudah jatuh tanggal kadaluarsa. Dari penelusuran Poskota, terdapat 3 orang balita yang mendapat obat Paracetamol kadaluarsa ini.

Namun baru satu orang yang mengaku telah meminumkan obat tersebut untuk anaknya. Widya salahsatunya, warga Kelurahan Pondok Pucung, Kecamatan Karang Tengah ini kaget dengan kondisi anaknya yang tidak stabil.

"Setelah disuntik kan demam yah, itu menurut saya wajar dan akhirnya saya kasih obat penurun demam ini karena demamnya sampai 38 lebih," ujarnya saat dijumpai dikediamannya, Rabu (10/8/2022).

Namun, lanjut Widya, setelah meminumkan obat tersebut sang buah hati kemudian malah muntah tidak seperti biasanya. Widya mengaku kaget dengan kejadian ini.

"Biasanya engga gini, kalau gumoh emang pernah tapi engga kaya gini," kata dia.

Setelah kejadian ini, kata Widya, dirinya terkejut menerima adanya informasi yang menyebut obat penurun panas yang diberikan sudah kadaluarsa sejak tahun 2020.

"Saya lihat di grup ternyata obatnya sudah kadaluarsa 2 tahun. Saya panik dan menanyakan ke pihak Posyandu," sebutnya.

Namun tambah Widya, sampai saat ini belum terdapat pihak kesehatan yang mendatangi dirinya.

Halaman
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar