Di Karawang juga terdapat 7 mal, 55 supermarket, 5 departement store, dan 5 hypermart. Daya dukung itu, lanjut Eka, menjadikan Karawang sebagai daerah yang ramah investasi.
"Saat ini nilai investasi yang masuk ke Karawang terbesar ke dua di Jabar dan ke, lima terbesar di Indonesia.
Berdasarkan data di DPMPTSP Karawang, pada 2013 realisasi investasi di Karawang sebesar Rp 41, 07 triliun. Saat itu Karawang berada di rangking pertama realisasi investasi di Jawa Barat.
Namun, pada 2014 dan 2015, realisasi investasi berada di sekitara Rp 25 triliun. Pada 2016 sebesar Rp 27, 3 triliun dan 2017 sebesar Rp 28,99 triliun. Sejak saat itu Karawang berada di urutan kedua realisasi investasi di Jawa Barat, setelah Kabupaten Bekasi.
Kemudian pada 2019 investasi di Karawang mengalami kenaikan menjadi Rp 24, 29 triliun. Namun pada 2020, saat pandemi Covid-19 melanda, mengalami penurunan sebesar 31, 12 persen dibanding tahun 2019 menjadi Rp 16,73 triliun.
Pada 2021, realisasi investasi kembali meningkat sebesar 59,17 persen dibanding tahun sebelumnya menjadi Rp 26,63 triliun.
Bahkan melampaui capaian 2019, sebelum Covid-19 melanda. Hal ini seiring mulai pulihnya ekonomi Indonesia maupun secara global.
Eka mengatakan pada tahun 2022, realisasi investasi pada semester pertama mencapai Rp 15,27 triliun atau 57,34 persen dari capaian 2021.
"Atau realisasi investasi telah mencapai 51, 16 persen dari target yang ditentukan Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebesar Rp 29,85 triliun," kata Eka.(aef)
\