ADVERTISEMENT

Anggap Ponpes Daar El-Qolam Lalai Soal Santri Tewas Akibat Adu Jotos, Orang Tua Ngaku Tidak Akan Menuntut

Senin, 8 Agustus 2022 19:33 WIB

Share
Jenazah santri korban adu jotos di Popes Daar El-Qolam Tangerang, saat hendak dibawa ke rumah duka. (Foto: Veronica)
Jenazah santri korban adu jotos di Popes Daar El-Qolam Tangerang, saat hendak dibawa ke rumah duka. (Foto: Veronica)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

TANGERANG, POSKOTA.CO.ID - Wahyudi adalah orang tua santri yang tewas akibat adu jotos dalamper kelahian antar santri di Pondok Pesantren (Ponpes) Daar El Qolam, Gintung, Balaraja, Kabupaten Tangerang. Wahyudi menganggap pihak Ponpes lalai.

"Saya titip anak di pesantren supaya dijaga, diawasi dengan baik. Namun sayangnya dengan insiden ini berarti pihak pondok (pesantren) lengah dalam mengawasi santrinya," kata Wahyudi, Senin (8/8)

Wahyudi mengaku, sebagai orang tua tidak akan menuntut pihak Ponpes walaupun sudah lengah dalam mengawasi santrinya hingga BD harus merenggang nyawa di sana.

"Semoga insiden serupa yang dialami anak saya tidak terulang lagi," ungkapnya.

Saat dipertemukan dengan ER (16) terduga pelaku pemukulan, lanjut Wahyudi, ER mengaku sempat berkelahi dengan korban hingga akhirnya korban tersungkur dan kehilangan nyawa.

"Sudah sempat bertemu dengan yang memukul anak saya. Tapi anak saya sudah meninggal," ucapnya.

Diketahui, sebelum meninggal BD dan ER sempat terlibat adu jotos. Dimana, BD mendapatkan tendangan dibagian kepala sebanyak dua kali dan leher bagian belakang satu kali. (Veronica Prasetio)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT