ADVERTISEMENT

Takut Suara Kader Terbelah, PDIP Diminta Segera Umumkan Nama Capres

Jumat, 5 Agustus 2022 08:21 WIB

Share
Ketua DPR RI, Puan Maharani (foto/ist)
Ketua DPR RI, Puan Maharani (foto/ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID -  Dukungan relawan kepada Puan Maharani sebagai Capres 2024 terus menguat di berbagai daerah. Pengamat politik Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menyarankan PDIP segera mengambil sikap agar suara kader partai tidak terpecah.

Dedi mengatakan, munculnya deklarasi dukungan terhadap Puan Maharani menjadi presiden penerus Joko Widodo adalah sinyal jika orang nomor satu di Senayan itu disukai masyarakat dan diakui ketokohannya.

"Puan Maharani semakin menunjukkan posisi ketokohannya di partai sebagai figur utama, ia tidak saja menjadi wajah baru Megawati, tetapi lebih kuat dari itu yakni sebagai Capres potensial PDIP," ujar Dedi saat dihubungi Poskota, Kamis, (4/8/2022).

Menurut Dedi, cucu Presiden RI pertama Soekarno itu menjadi magnet pemersatu di internal PDIP. Ketokohan Puan makin teruji seiring dengan munculnya dukungan pemilih di akar rumput.

 

"Keputusan partai terkait capres juga akan sangat berpengaruh pada soliditas PDIP, dan Puan layak diprioritaskan, mengingat ia merupakan trah Megawati, dan posisinya saat ini pun strategis sebagai pimpinan partai," tegasnya.

PDIP menurutnya membutuhkan figur yang tetap dapat merekatkan keutuhan partai berlogo kepala banteng itu di masa yang akan datang pasca Pilpres 2024. Puan adalah sosok perekat tersebut, karena mewarisi trah biologis dan ideologis dari Soekarno.

"Puan menjadi simbol persatuan PDIP di masa mendatang, elit di PDIP harus menyadari itu dan menurunkan ego untuk memunculkan nama lain, karena Puan sudah memiliki kepastian politik untuk terusung," katanya. (Wanto)

 

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT