Innalillahi! 160 Kasus Kebakaran Terjadi di Kota Bekasi Sejak Januari - Mei 2022, Korsleting Listrik jadi Faktor Utama

Jumat 05 Agu 2022, 08:47 WIB
Petugas Damkar Kota Bekasi saat memadamkan api di sebuah rumah yang berlokasi di Bantargebang, Kota Bekasi. (Ist).

Petugas Damkar Kota Bekasi saat memadamkan api di sebuah rumah yang berlokasi di Bantargebang, Kota Bekasi. (Ist).

BEKASI, POSKOTA.CO.ID - Sebanyak 160 kasus kebakaran terjadi di wilayah Kota Bekasi, terhitung sejak Januari - Mei 2022. Adapun faktor korsleting listrik menjadi penyebab utama peristiwa kebakaran itu.

Kepala Seksie (Kasie) Komunikasi dan Investigasi Damkar Kota Bekasi, Heri Kurnianto membenarkan penyebab kebakaran tertinggi itu adalah korsleting listrik dengan jumlah 79 kasus sejak Januari hingga Mei 2022.

Hal ini disebabkan dikarenakan kelebihan kapasitas daya listrik.

"Dari penggunaan daya listrik yang digunakan melebihi kapasitas akhirnya menyebabkan korsleting listrik salah satunya itu dan penggunaan alat alat yang kedua, alat-alat elektronik yang kelalaian dari si pemilik rumah dan yang ketiga terutama adalah kebocoran gas," ujar Heri Kurnianto, Kamis (4/8/2022).

Sementara sebab masyarakat kerap memakai listrik melebihi kapasitas, dikarenakan juga pengetahuan masyarakat terkait kelistrikan terbilang minim.

"Korsleting listrik itu salah satunya penggunaan komponen listrik, masyarakat sekarang ini kan awam dengan penggunaan komponen listrik dari segi kualitas materialnya," tuturnya.

Bahkan, ia menjelaskan, masyarakat enggan menggangganti komponen listrik setelah menempati rumah hingga bertahun-tahun lamanya.

Hal ini membuat instalasi listrik diduga memicu terjadinya korsleting listrik.

Karena menurutnya semua barang/benda elektronik memiliki masa waktu dan tak bisa dipakai secara terus menerus untuk memastikan dalam keadaan normal.

"Terus tingkat umur dari komponen listrik itu masyarakat kadang sudah menempati tempat tinggal rumahnya itu lebih dari sepuluh tahun, tapi mengenai instalasi listriknya tidak dicek," ungkap Heri.

Dengan banyaknya insiden kebakaran tersebut, ia mengimbau agar masyarakat memperhatikan barang elektronik bila akan meninggalkan rumah.

Berita Terkait

News Update