Ganjar adalah kader parpol lain, maka parpol yang menaunginya gerah, ya mungkin jengkel. “Memang kagak ade kader sendiri yang bisa dicalonin, enak aja main srobot,” kira-kira begitu suara politisi yang kadernya dicapreskan itu.
Tapi, kalau bicara lucu, jadi ingat kejadian yang lalu-lalu, ketika kondisi seperti saat ini, yakni saat kondisi harga BBM naik. Dulu ada kader PDIP menangis, katanya kasihan nasib rakyat kecil.
Dulu, Puan Maharani nangis, mata berkaca-kaca meratapi kondisi saat Presiden SBY memutuskan menaikkan harga BBM. Rieke Dyah Pitaloka, politisi yang juga artis sinetron itu juga nangis saat pemerintah saat itu memutuskan harga BBM naik. Sekarang harga BBM naik, nggak nangis lagi.
Yang bikin tren adalah pimpinan PDIP, katanya partainya wong cilik, tapi menyinggung perasaan tukang bakso. Tren itu dari pidato Bu Mega soal mantu mantu tukang bakso.
Kini bukan kemarahan tukang bakso yang berkepanjangan, ternyata yang bermunculan, wanita-wanita mengekspresikan pidato Bu Mega itu. Lucu-lucu semua.
“Awas lho kalau nyarinya yang kayak tukang bakso. Hahaha Mbak Puan Ketawa… Sorry.” Peniruan bermunculan terus. (winotoAnung)