"Sewaktu dibawa ke rumah sakit para korban tidak terlihat menggunakan pakai peralatan," ujar Ujang kepada wartawan usai dikonfirmasi,Senin (1/8/2022).
Menurut Ujang, hingga sampai saat ini pun dirinya masih belum mendapatkan informasi terkait ada atau tidak penggunaan alat pelindung kerja pada kedua korban.
"Mungkin dipakai atau terlepqs alat pelindung kerjanya pada saat kejadian,sampai saat ini juga belum ada laporan lagi," tuturnya.
Korban Tertimpa Reruntuhan, Kapolsek Mampang Prapatan Kompol Supriyadi mengatakan peristiwa meninggalka para pekerja yang sedang merehab GOR dari pihak keluarga juga sudah menerima dengan lapang dada.
"Dianggap sebagai musibah dari pihak keluarga sudah mengikhlaskan," ujar Kapolsek Mampang Prapatan Kompol Supriyadi kepada wartawan usai dikonfirmasi.
Untuk kronologis kejadian menurut Kompol Supriyadi mengatakan para korban sedang membongkar tembok GOR. Tiba-tiba ada angin kencang tidak lama kemudian tembok yang sedang dibongkar tersebut roboh dan reruntuhannya puing menimpa para korban.
"Para korban ada di lantai atas (dua). Sewaktu lagi pecahin tembok pake palu karena mau dibongkar total. Saat kejadoan ada empat pekerja dua jadi korban dan dua lagi selamat," pungkasnya.
Para korban yang tertimpa reruntuhan tembok,lanjut Kompol Supriyadi sempat dibawa ke rumah sakit tapi tidak lama meninggal dunia.
"Penyebab meninggalnya korban bukan karena jatuh dari lantai atas namun karena ketiban reruntuhan. Korban lagi beres-beres di belakang tembok lalu ada angin kencang langsung ambruk dan menimpa kedua korban hingga," tambahnya.
Akibat dari kejadian tersebut, Kompol Supriyadi puing reruntuhan bangunan sempat mengenai kap mobil yang sedang terparkir di bawahnya.
"Ada satu mobil yang diparkir di bawahnya tertimpa puing hingga alami kerusakan," tuturnya.
Kompol Supriyadi telah melakukan pemeriksaan termasuk memanggil para pemborong dan penanggung jawab proyek tersebut.