ADVERTISEMENT

KIB Masih Mencari Anggota Baru, Ada Indikasi Belum Kuat atau Panik Karena Salah Satu Parpol akan Keluar

Senin, 1 Agustus 2022 17:59 WIB

Share
Tiga petinggi partai penyokong Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), Suharso Monoarfa, Airlangga Hartarto, dan Zulkifli Hasan) (foto/ist)
Tiga petinggi partai penyokong Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), Suharso Monoarfa, Airlangga Hartarto, dan Zulkifli Hasan) (foto/ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pengamat politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio menilai, keinginan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang berencana menambah anggota lagi lantaran dianggap belum kuat atau memang mencari penengah.

"Kalau ada satu lagi, jadi penengah atau mungkin bisa jadi jalan keluar. Atau jangan-jangan KIB memang belum kuat, panik sehingga cari satu parpol lagi," ujar Hendri Satrio di Jakarta, Senin, (1/8/2022).

KIB terdiri dari Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Amanat Nasional (PAN). Jika digabungkan ketiganya, sudah mencukupi ambang batas presidential threshold atau ambang batas capres 20 persen kursi DPR RI atau 25 persen suara nasional.

“Kalau kemudian sudah 20 persen masih cari lagi dan menganggap belum kuat, berarti memang tidak kuat sebetulnya. Ada kepanikan dalam KIB bahwa salah satu anggotanya akan pergi meninggalkan KIB,” kata pria yang akrab disapa Hensat itu.

Menurut Hensat, ada tiga kemungkinan kenapa KIB 'ngebet' mencari anggota baru. Pertama, memang untuk membuat koalisi lebih kuat. Kedua, parpol baru ini menjadi cadangan apabila salah satu anggota asli koalisi keluar.

“Dan ketiga yang menurut saya alasan terkuat adalah lem-nya justru ada, kerekatannya ada di partai ke-4, jadi menambah warna di KIB,” ungkap Hensat.

Hensat mencontohkan, ketiga anggota koalisi memiliki latar belakang sejarah dan konstituen berbeda. Jika elitnya bisa bersatu, kata dia, belum tentu konstituennya juga begitu. Misalnya, tambah Hensat, Jika KIB memajukan Airlangga-Zulkifli Hasan, lalu bagaimana dengan konstituen PPP.

“Maka mereka butuh partai penengah agar konstituen mereka mau bahu membahu membesarkan KIB, entah itu Demokrat, PKS, mereka itu perekat dan membuat nyaman,” jelas Hensat.

Namun menurut direktur eksekutif KedaiKOPI ini, yang terpenting adalah KIB menentukan siapa calon presidennya. "Karena bagaimanapun tujuan berkoalisi adalah untuk menentukan calon presiden dan wakil, maka KIB ditunggu betul memilih sosok yang kuat," kata Hensat. 

Sebelumnya, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan berharap KIB bisa menambah satu parpol lagi untuk bergabung. Adapun partai yang tengah dijajaki adalah Partai Demokrat dan juga Partai Kebangkitan Bangsa (PKS).

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT