ADVERTISEMENT

Di Hadapan Anies, Politisi PKS Mengaku Miris Kegiatan Citayam Fashion Week Telah Disusupi LGBT

Senin, 1 Agustus 2022 19:53 WIB

Share
Ilustrasi Citayam Fashion Week dan ustaz Kevin. (Foto: Diolah dari Google).
Ilustrasi Citayam Fashion Week dan ustaz Kevin. (Foto: Diolah dari Google).

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Politisi PKS Suhud Alynudin yang duduk di DPRD DKI Jakarta mengaku miris dengan fenomena Citayam Fashion Week (CFW) yang digandungri para remaja Surdiman, Citayam, Bojonggede, Depok (SCBD) di kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat.

Pasalnya, dalam ajang tersebut seperti disusupi dengan lesbian, gay, biseksual, transgender (LGBT). Hal itu terlihat adanya sejumlah pria dengan menggunakan pakaian wanita ketika acara CWF tersebut.

Hal tersebut pun disampaikan Suhud di hadapan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat Rapat Paripurna penjelasan Gubernur Raperda tentang pencabutan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 1 Tahun 2014 tentang Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi. 

"Ada sekelompok kecil dari yang hadir di situ mempertontonkan secara vulgar perilaku LGBT," kata Suhud di gedung DPRD DKI, Jl Kebon Suirih, Jakarta Pusat, Senin 1 Agustus 2022.

Oleh karena itu, Politisi PKS ini mendorong Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk gencar melakukan sosialisasi dan pembinaan. Sebab, hanya dengan cara ini, maka Citayam Fashion Week bisa tetap berjalan tanpa adanya kemunculan LGBT.

"Bagaimana penanganan tersebut menutup ruang ekspresi masyarakat tapi di saat yang sama vulgar itu bisa kami cegah," tuturnya.

Suhud pun turur meminta, Anies dan jajarannya untuk segera mengambil tindakan. Hal ini untuk mencegah adanya potensi konflik antara warga setempat dengan para remaja SCBD.

"Perlu ada pencegahan awal, dini, agar tidak terjadi konflik di masyarakat terkait adanya hal seperti itu," tandasnya. 

Akan tetapi, dikatakan Suhud, pada dasarnya PKS tak mempersoalkan membludaknya warga yang mengikuti CFW hingga tumpah ruah sampai kawasan Sudirman.

Karena, ia menyebut, fenomena ini merupakan bagian dari kreatifitas masyarakat dan bisa jadi ditutup karena kemunculan LGBT.

Halaman

ADVERTISEMENT

Reporter: Aldi Rinaldi
Editor: Winoto
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT