BEKASI, POSKOTA.CO.ID - Dinas Kesehatan Kota Bekasi mengkonfirmasi temuan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Bekasi kian tinggi.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Tanti Rohilawati mengungkapkan penanganan DBD tak hanya di Dinkes, melainkan juga tanggung jawab bersama.
"Bagaimanapun juga DBD itu bukan satu satunya tanggung jawab dari Dinkes, karena DBD ini adalah yang disebabkan oleh nyamuk," ujar Tanti Rohilawati, Sabtu (30/7/2022).
Bukan tanpa alasan, Tanti menyebut bila pola hidup masyarakat jika tak memperhatikan lingkungan, maka akan menjadi tempat tinggal sarang nyamuk.
"Kenapa munculnya nyamuk diakibatkan karna ketidak bersihan di lingkungan, makanya Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) ini harus menjadi perhatian seluruh masyarakat," ucap Tanti.
Berdasarkan data kasus yang dikeluarkan oleh program DBD seksi P2PM bidang P2P per 22 Juli 2022, catatan kasus DBD tercatat 1.851 kasus dengan 11 orang meninggal dunia.
Dengan jumlah kasus DBD yang terbilang tinggi, ia berharap masyarakat dapat bekerjasama untuk mencegah penularan akibat nyamuk tersebut.
"Ini kita sudah diatas 1.000, kita berharap semoga semua bisa bekerjasama, selain Jumantik, untuk fogging kita insyaallah, tapi itu kan bukan satu satunya fogging bisa menyelesaikan, justru yang paling harus diperhatikan adalah PSN dan kebersihan lingkungan di masing-masing keluarga," pungkasnya. (Ihsan Fahmi).