ADVERTISEMENT
PDIP Marah Pada NasDem, Pengamat Politik: Karena Ganjar Pranowo Dijadikan Capres Serta Soal Jokowi 3 Periode
Jumat, 29 Juli 2022 15:09 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Ketum Partai NasDem Surya Paloh sempat mengatakan, akan lebih baik tak usah pemilu jika berujung perpecahan. PDIP mengingatkan, kedewasaan masyarakat Indonesia tak perlu diragukan.
Terkait ini, pengamat Politik Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin menilai, wajar jika PDIP tidak suka dengan sikap Partai NasDem.
"Pertama memang soal pencapresan. Artinya, bukan ketidaksukaan PDIP ke Nasdem bukan karena mendukung Anies. Tapi ketidaksukaan PDIP itu karena Nasdem membawa nama Ganjar Pranowo. Walau ada tiga nama Anies, Ganjar Pranowo dan Andika Perkasa. Salah tunya bisa karena faktor itu," kata Ujang saat dihubungi, Jumat (29/7/2022).
Yang kedua, lanjut pengamat politik ini, bisa jadi memang faktor objektif yang dilakukan oleh PDIP terhadap NasDem. Karena memang selama ini kan, PDIP yang bekerja keras menolak terkait dengan isu Jokowi 3 priode, baik penundaan maupun perpanjangan masa jabatan presdien. Itu yang PDIP yang kekeuh menjaga hal itu.
Pengamat Politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin
"Tujuannya, agar tidak ada penundaan pemilu dan perpanjangan jabatan presiden maupun Jokowi 3 priode. Dan itu harus kita hargai. "Saya sebagai akademisi harus objektif dalam menilai hal itu," ucap Ujang.
Ketika kerja keras itu, ucap Ujang, membuahkan hasil saat ini, lalu ada pernyataan Pak Surya Paloh dari Nasdem yang mengatakan buat apa Pemilu terjadi perpecahan.
"Nah ini membuat membuat PDIP marah pada Nasdem dan itu memang sangat rasional apa yang dilakukan oleh PDIP. Ada hal saja yang kritikan itu ditujukan kepada Surya Paloh. Karena memang Pemilu itu harus ada karena itu keinginan PDIP," tutup Ujang.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT