Filipina Batalkan Pembelian 16 Helikopter Militer Rusia, Ini Alasannya

Kamis 28 Jul 2022, 15:37 WIB
Filipina Batalkan Pembelian 16 Helikopter Militer Rusia. (Foto: Russia Beyond)

Filipina Batalkan Pembelian 16 Helikopter Militer Rusia. (Foto: Russia Beyond)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pemerintah Filipina telah sepakat membatalkan pembelian 16 unit helikopter angkut militer Mi-17 Rusia.

Adapun penyebabnya karena negara itu takut kena sanksi dari Amerika Serikat (AS).

Mantan Sekretaris Pertahanan Delfin Lorenzana mengatakan Selasa malam ia membatalkan kesepakatan 12,7 miliar peso atau 227 juta untuk mengakuisisi helikopter MI-17 dalam keputusan bulan lalu yang disetujui oleh Presiden Rodrigo Duterte saat itu sebelum masa jabatan mereka berakhir pada bulan Juni 30.

“Kami bisa dijatuhi sanksi,” kata Lorenzana, kepada Associated Press (AP), menjelaskan alasan pembatalan tersebut.

Menurut dia, AS bisa saja menjatuhkan sanksi sebagai bentuk ketidaksenangannya jika Filipina melanjutkan kesepakatan dengan Rusia.

Di sisi lain, lanjut dia, pejabat keamanan AS menjanjikan helikopter angkut militer sebagai pengganti Mi-17.

Pertanyaan itu kontras dengan yang disampaikannya pada Maret lalu. Saat ditanya apakah invasi Rusia ke Ukraina bisa memengaruhi pembelian, Lorenzana menegaskan tak ada perubahan rencana.

 "Kami tidak melihat kemungkinan itu dibatalkan pada saat ini" dan menambahkan bahwa "hanya waktu yang bisa diketahui."

Lorenzana pada saat itu mengatakan pembayaran awal telah dilakukan oleh Filipina pada bulan Januari 2022. Tidak jelas apa yang akan terjadi pada pembayaran setelah keputusan Filipina untuk mundur dari kesepakatan.

Duta Besar Filipina untuk Washington Jose Manuel Romualdez juga mengatakan kepada AP bahwa kesepakatan itu dibatalkan karena Filipina bisa menghadapi sanksi di bawah Undang-Undang Melawan Musuh Amerika melalui Sanksi.

Seorang pejabat militer Filipina mengatakan kesepakatan helikopter akan menjalani "proses pemutusan hubungan kerja" setelah keputusan untuk membatalkannya dibuat karena kontrak telah ditandatangani.

Berita Terkait
News Update