ADVERTISEMENT

Presiden Prancis Macron Sebut Rusia Gunakan Pangan sebagai Senjata Perang

Rabu, 27 Juli 2022 12:48 WIB

Share
Presiden Prancis Emmanuel Macron (Foto: Twitter/@WARUKRAINE2022)
Presiden Prancis Emmanuel Macron (Foto: Twitter/@WARUKRAINE2022)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Presiden Prancis Emmanuel Macron menggambarkan krisis pangan global sebagai salah satu senjata perang Rusia. Dia pun menyangkal krisis pangan dunia kini akibat sanksi Barat terhadap Moskow. 

Pernyataan itu disampaikan Macron dalam kunjungan ke Kamerun Selasa (26/7/2022). Di negara itu, Macron bertemu dengan Presiden Paul Biya yang berusia 89 tahun dan telah memerintah selama hampir 40 tahun. 

Pertemuan itu terjadi setelah periode hubungan yang tegang menyusul komentar Macron pada tahun 2020 bahwa ia akan memberikan “tekanan maksimum pada Paul Biya” untuk mengakhiri pelanggaran hak asasi manusia di negara tersebut.

“Makanan, seperti energi, telah menjadi senjata perang Rusia… Kita harus membantu benua Afrika untuk memproduksi lebih banyak untuk dirinya sendiri,” kata Macron seperti dilansir dari Reuters pada Rabu (27/7/2022)

Dia menjelaskan, sejumlah pihak mengklaim sanksi Eropa (terhadap Rusia) menjadi penyebab krisis pangan dunia, termasuk di Afrika. Namun dia membantahnya. 

“Kami disalahkan oleh beberapa pihak yang mengatakan bahwa sanksi Eropa (terhadap Rusia) adalah penyebab krisis pangan dunia, termasuk di Afrika. Itu benar-benar salah,” kata Macron dalam pertemuan dengan komunitas Prancis di Kamerun.
 

Macron sedang dalam tur tiga kaki ke Afrika, perjalanan yang dimaksudkan untuk memperkuat hubungan politik dengan benua itu dan membantu meningkatkan produksi pertanian di tengah meningkatnya kerawanan pangan terkait dengan perang di Ukraina.

Kamerun, seperti banyak negara berkembang, sedang bergulat dengan kenaikan tajam harga minyak, pupuk, dan bahan makanan. Kekurangan bahan bakar yang parah melanda ibu kota Yaounde pekan lalu yang menyebabkan antrian panjang di pompa bensin.


Kamerun, negara Afrika tengah yang kaya mineral, adalah produsen makanan utama di kawasan itu dan delegasi Macron akan mencari peluang investasi di sektor pertanian melalui inisiatif Misi Ketahanan Pangan dan Pertanian yang diluncurkan pada Maret bersama Uni Afrika untuk meningkatkan produksi pangan.

Pemerintah Afrika sebagian besar menghindari berpihak dan menolak untuk bergabung dengan kecaman dan sanksi Barat terhadap Rusia. Banyak negara Afrika bergantung pada biji-bijian dan energi Rusia, tetapi mereka juga membeli biji-bijian Ukraina.
 

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT