Marubeni dan Keidanren Apresiasi Upaya Pemerintah Mendorong Industri, Menko Airlangga Tawarkan Investasi

Rabu, 27 Juli 2022 12:03 WIB

Share
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartato dalam pertemuan dengan Masumi Kakinoki, Ketua Keidanren dan Presiden/CEO Marubeni Corporation. (foto: ist)
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartato dalam pertemuan dengan Masumi Kakinoki, Ketua Keidanren dan Presiden/CEO Marubeni Corporation. (foto: ist)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartato menyampaikan Neraca Perdagangan Indonesia – Jepang yang senilai US$32,5 miliar dengan posisi surplus untuk Indonesia sebesar US$3,2 miliar.

Hal itu disampaikan Airlangga dalam pertemuan dengan Masumi Kakinoki, Ketua Keidanren dan Presiden/CEO Marubeni Corporation. 

Dalam pertemuan tersebut, Airlangga juga menjelaskan kondisi terkini penanganan Covid-19 di Indonesia yang relatif terkendali dan progres pemulihan ekonomi Indonesia yang cukup baik dan diperkirakan pertumbuhan ekonomi di tahun 2022 di atas 5 persen.

Menko Airlangga juga menjelaskan terkait 3 (tiga) pilar Presidensi G20 Indonesia, yang salah satunya adalah terkait dengan transisi energi. Dalam kebijakan transisi energi, Indonesia berkomitmen untuk mencapai Net Zero Emission (NZE) di tahun 2060 serta Nationally Determined Contributions (NDCs) pengurangan emisi karbon 29 persen pada tahun 2030. Pemerintah telah membuat Road Map untuk mencapai net target tersebut hingga 2060. 

“Sebagai langkah awal transformasi energi maka ditargetkan 23% bauran energi di tahun 2025 adalah energi baru dan terbarukan (EBT).  Hingga akhir tahun 2021 lalu, bauran energi dari EBT telah mencapai sekitar 11,7 persen,” ujar Menko Airlangga. 

Strategi utama yang disusun untuk menuju karbon netral dari sisi supply yaitu pengembangan energi baru terbarukan (EBT) secara masif dengan fokus pada tenaga surya, air (hydro), panas bumi, angin, biogas dan biomass.

Lalu retirement PLTU yang dilakukan secara bertahap, pemanfaatan teknologi rendah emisi seperti Carbon Capture and Storage (CCS) dan Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS) dan penerapan Kebijakan Nilai Ekonomi Karbon (NEK/Carbon Pricing).

Sementara dari sisi demand, strategi yang dilakukan antara lain pemanfaatan kompor induksi listrik dan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB), penerapan manajemen energi dan beberapa sektor investasi potensial yaitu sektor pembangkit listrik tenaga surya, tenaga air, hidrogen serta paduan amonia.

Masumi Kakinoki memberikan apresiasi atas kesiapan Indonesia dalam Presidensi G20 Tahun 2022 dan ASEAN Tahun 2023, pada saat momen bersejarah 50 Tahun Hubungan ASEAN – Jepang.

Kakinoki juga mengapresiasi upaya serius Pemerintah Indonesia dalam menciptakan iklim usaha yang kondusif melalui Undang-Undang Cipta Kerja, yang lebih memberikan kepastian bagi perusahaan-perusahaan Jepang dalam menjalankan usahanya di Indonesia.

Halaman
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar