ADVERTISEMENT

Baru Jadi Kapospol di Sumsel, Berani Tipu Janda di Sidoarjo

Selasa, 26 Juli 2022 06:30 WIB

Share
Kartun Nah Ini Dia: Baru Jadi Kapospol di Sumsel, Berani Tipu Janda di Sidoarjo. (kartunis: poskota/ucha)
Kartun Nah Ini Dia: Baru Jadi Kapospol di Sumsel, Berani Tipu Janda di Sidoarjo. (kartunis: poskota/ucha)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

BARU pangkat Aipda, oknum polisi Haliman.(42) dari Palembang ini sudah berani “poligami” diam-diam. Janda Ngatimah (34) di Sidoarjo dikawin siri. Setelah dua minggu “nyetrom” di daerah, Haliman kembali ke Sumsel. Dilapori istri siri hamil 5 bulan langsung kirim surat talak. Tentu saja Ngatimah mencak-mencak.

Berkaitan dengan HUT Polri ke-76, awal Juli lalu bayangkara negara kita menggelar Hoegeng Awards. Intinya diharapkan polisi punya dedikasi  tinggi dan kejujuran tingkat dewa macam Kapolri Hoegeng Imam Santosa (1968-1971). Tapi namanya orang yang tak lepas dadi godaan setan, tak mudah mengikuti jejak Jendral Hoegeng. Maka di sana sini ada saja oknum polisi yang mencoreng citra bhayangkara negara tersebut.

Salah satunya ya Aipda Haliman yang jadi Kapospol di Kemuning Palembang. Lewat Tiktok pertengahan Agustus 2021 dia dapat kenalan baru janda Ngatimah dari Buduran Sidoarjo. Awalnya hanya perkenalan biasa, karena Ngatimah sengaja menjaga jarak. Sebab Haliman sendiri mengaku masih punya keluarga. Nggak ngaku pun Ngatimah juga sudah bisa menduga, pria normal dalam usia kepala 4 jika tidak duda mesti sudah punya keluarga, atau penyandang LGBT. Tapi mana ada LGBT jadi polisi?

Beberapa bulan kemudian Aipda Haliman ini menghubungi secara serius bahwa rumahtangganya sedang diterpa badai. Dia pusing menyikapi ulah istrinya, sehingga perlu curhat pada pihak ketiga, termasuk Ngatimah ini. Awalnya sijanda seksi menggiurkan dan sekel nan cemekel ini hanya jadi pendengar saja. Tapi ketika dimintai masukan, mulailah memberi saran ini itu seperti layaknya motivator.

Ternyata Haliman terus sering curhat, sehingga Ngatimah kasihan dan kemudian simpati. Setelah simpati naik lagi setingkat jadi cinta, apa lagi Aipda Haliman bersedia menikahi. Tapi karena masih dalam proses cerai, sebaiknya kawin siri saja duku. Nanti jika surat talak dari Pengadilan Agama Palembang keluar, baru pernikahan itu ditingkatkan ke KUA, tapi bukan legalisir lho ya.

Haliman pun menikah siri dengan Ngatimah lewat ustadz setempat. Biaya semua ditanggung pihak keluarga Ngatimah. Bahkan ketika butuh uang istri baru pula yang memberikan, termasuk ketika Aipda Haliman butuh HP android. Tapi setelah cuti selama 2 minggu itu habis, oknum polisi ini kembali ke Palembang. Itung-itung selama di Sidoarjo dia hanya sekedar “nyetrom” belaka.

Komunikasi selanjutnya hanya lewat WA termasuk videocall. Ketika positip hamil dan usia kehamilan sudah 5 bulan, Ngatimah memberitahukan kabar bahagia itu pada suami. Tapi ternyata Haliman tidak merespon, bahwa beberapa minggu kemudian datang surat talak untuk Ngatimah. Tentu saja dia kaget sekali, sehingga dia lapor ke Polres Sidoarjo.

Dalam penyelidikan polisi, ternyata Aipda Haliman di Palembang sana rumahtangganya baik-baik saja. Lewat pengacaranya Ngatimah terus menuntut keadilan. Dia berharap Aipda Haliman tanggungjawab pada anak kandungnya yang kini  sudah berusia 8 bulan dalam kandungan. Jika Haliman meragukan anaknya, Ngatimah siap test DNA. Tapi ironisnya, boro-boro mau datang ke Sidoarjo, oknum polisi ini malah meneror keluarga Ngatimah.

Baru jadi Kapospol, tapi semangat tipu-tipunya paling jempol. (GTS)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT