ADVERTISEMENT

Tukang Kayu Periksa Kamar Dikira PIL Istri Pemilik Rumah

Senin, 25 Juli 2022 07:08 WIB

Share

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JADI tukang kayu macam Sarwan (69), sial benar nasibnya. Mau periksa kamar orang yang hendak dibetuli, eh dikira mau demenan sama bini tuan rumah. Suami Ny. Lasmini, 50, cemburu dan naik pitam. Tukang kayu anggur kolesom (sudah tua) itu langsung dihajar. Mbah Sarwan lapor polisi, dan Jumono (59), pun ditangkap.

Kesalahpahaman tanpa segera klarifikasi sering menyebabkan timbulnya  masalah baru. Apa lagi urusan bidang keperempuanan, berkelahi sampai korban nyawa bukanlah hil yang mustahal. Padahal setelah diusut, semua itu bisa terjadi gara-gara miss komunikasi belaka. Si A maksudnya begini, si B menafsirkan begitu, gara-gara salah paham akhirnya malah disangka soal begituan!

Seperti itulah nasib Mbah Sarwan, tukang kayu dari Gunungjati, Kabupaten Cirebon. Sudah tua masih menjadi tukang kayu, karena demi nafkah keluarga. Tapi upah kerja belum diterima dia harus berobat ke Rumah Sakit dengan biaya jutaan. Bayangkan telinga mendadak tuli dan kepala pusing gara-gara dihajar tetangga yang salah paham.

Beberapa hari lalu Mbah Sarwan sedang nukang di rumah salah satu tetangga. Tak lama kemudian datanglah Ny. Lasmini, penjual gorengan yang bertetanggaan dengan rumah yang sedang dibetuli Mbah Sarwan. Maksudnya, untuk minta tolong memperbaiki kamar yang bocor. “Tolong Mbah, diperiksa dulu kamarnya. Lalu material apa saja yang dibutuhkan,” kata Ny. Lasmini.

Penjual gorengan ini baru saja menikah siri dengan Jumono. Entah kenapa kok tidak langsung kawin resmi. Mungkin dananya yang belum cukup pasca pandemi Covid-19, mungkin juga Jumono memang praktisi poligami tapi tak mau diketahui oleh khalayak ramai. Maka yang penting sudah sah, lumayan untuk mendesah-desah.

Ketika Lasmini mengundang tukang Mbah Sarwan, rupanya suami tak di rumah dan tak tahu sama sekali rencana istrinya. Asal tahu saja, rumah itu memang milik Lasmini, sementara Jumono hanyalah pendatang baru di rumah itu. Nah, di sinilah permasalahan mulai timbul.

Saat tukang Mbah Sarwan masuk kamar diantar Ny. Lasmini, kebetulan Jumono pulang. Dia kaget ada lelaki masuk kamar probadinya, bersama istrinya pula. Dia pun langsung menduga bahwa Mbah Sarwan yang belum begitu dikenalnya itu PIL isrinya dan hendak berbuat mesum. Langsung saja dia naik pitam, karena dikiranya kakek itu jadi pebinor.

“Kakek-kakek nggak tahu diri. Sudah bau tanah masih ganggu bini orang!” kata Jumono dan langsung mengirim tinjunya ke kepala Mbah Sarwan. Ketika si kakek jatuh, masih ditendang pula. Untung saja istri segera menjelaskan masalahnya, tapi Mbah Sarwan keburu sudah KO di ronde pertama. “Saya cuma tukang kayu mau periksa kamar yang akan dibetuli, bukan periksa bini sampeyan.....” Ujar Mbah Sarwan dengan napas tersengal-sengal tinggal satu dua.

Mbah Sarwan dilarikan ke RS Gunungjati, sementara Jumono dilaporkan ke polisi dan segera ditangkap. Gara-gara pukulan suami Lasmini ini telinga Mbah Sarwan jadi budeg dan kepala pusing-pusing melulu.

Asal nggak kayak Bolot saja, budeg tapi soal duit selalu dengar jelas. (GTS)
 

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT