ADVERTISEMENT

Membangun Kepercayaan

Senin, 25 Juli 2022 06:00 WIB

Share

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

“KEPERCAYAAN publik akan terbangun, jika tanpa keraguan. Sementara keraguan akan hilang, manakala datang kejujuran dalam mengungkap kebenaran, bukan menyembunyikannya dengan menutupi kesalahan” - Harmoko -

Sering dikatakan kepercayaan itu mahal. Sekali saja kepercayaan itu runtuh, akan sulit mengembalikannya. Akan membutuhkan waktu yang panjang untuk memulihkannya, yang tidak cukup satu periode sebuah kepemimpinan. Belum lagi proses berbelit, lebih – lebih tanpa didukung adanya kejujuran dalam menegakkan kebenaran dan keadilan.

Kejujuran mudah diucapkan, tetapi sulit diwujudkan, sesulit mengungkap kebenaran itu sendiri. Namun, seberat apapun kesulitan yang dihadapi bukanlah menjadi penghalang, kebenaran dan keadilan wajib diwujudkan karena itulah perintah undang –undang.

Berani membela kebenaran dan keadilan terukir secara jelas dan tegas pada salah satu dari sepuluh butir nilai-nilai sila kedua falsafah bangsa, Pancasila, wajib diamalkan, bukan sebatas hafalan. Bukan pula sekadar pemahaman.

Ini merujuk kepada sebuah pedoman bahwa mewujudkan masyarakat adil dan makmur, adil dalam kemakmuran dan makmur yang berkeadilan sebagai cita – cita negeri dapat terealisasi manakala kebenaran dan keadilan dapat ditegakkan.

Yang hendak saya katakan, mengungkap sebuah kebenaran adalah kewajiban anak bangsa, siapapun dia, dimanapun adanya. Mulai dari pinggir jalan hingga gedung kementerian. Mulai dari rakyat jelata hingga pejabat negara. Terlebih institusi penegak hukum, hendaknya tampil di depan dalam mengungkap kebenaran.

Kasus – kasus yang menarik perhatian publik seperti mafia minyak goreng yang berdampak luas bagi kehidupan berbangsa dan bernegara sudah semestinya mendapat ekstra. Tidak cukup menjerat di level swasta (pengusaha), juga pejabat yang melindunginya dengan kebijakan yang diterapkannya.

Begitu juga kasus yang baru – baru ini viral, polisi tembak polisi di rumah dinas Kadiv Propam Polri, diharapkan pengusutan lebih transparan guna mencegah keraguan publik.

Masih cukup banyak kasus lain perlu mendapatkan perhatian. Jika dirinci akan tercetak daftar panjang yang perlu dicarikan solusi. Baik menyangkut penyalahgunaan wewenang, kebijakan yang membuat rakyat kian terbebani, sementara kelompok lain semakin menikmati. Oligarki, monopoli, kolusi hingga korupsi di sektor manapun perlu ditangani secara transparan guna menegakkan kebenaran.

Kita tahu, kebenaran tak cukup dikatakan, tetapi perlu diaplikasikan dalam kehidupan sehari – hari.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT