JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Para nelayan di Kampung Nelayan, Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara menghadapi kondisi pahit.
Sebab, harga solar naik. Jelas, naiknya harga BBM (Bahan Bakar Minyak) solar bersubsidi membuat nelayan di Cilincing ketar ketir.
Pasalnya bahan bakar kapal setiap nelayan masih menggunakan solar yang kini harganya naik. Dengan begitu maka pengeluaran bakal bertambah.
Menurut pantauan tim poskota, salah satu nelayan di Kampung Nelayan, RT03 RW04, Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara, Tarwin (52) mengaku resah dengan penetapan aturan kenaikan harga solar.
“Ya saya keberatan banget, soalnya penjualan ikannya aja menurun, ga tentu juga kadang banyak, kadang dikit,” ujarnya sambil menjahit jaring ikan milikny, Kamis (21/7/2022).
Selain itu, Sumityo (55) mengungkapkan, dalam sekali pergi menangkap ikan dari pukul 22.00 WIB hingga 08.00 WIB, Ia bisa menghabiskan sepuluh liter solar per harinya yang dibeli dari warung di sekitar lokasi.
“Sepuluh liter biasanya sekali jalan, harganya 75.000, itu buat sekali berangkat doang,” ujar Sumityo.
Menurut Sumityo, harga penjualan ikan yang kian menurun di nilai sudah cukup menjadi beban bagi para nelayan. Ditambah harga solar yang naik kini menjadi momok yang menakutkan juga bagi dirinya.
“Ya kita kan nelayan, kalo dapet banyak ya ga rugi, tapi kalo sedikit kan tekor. Ya kalo saya si maunya jangan naik lah, soalnya ga nutup sama hasil tangkapan ikan yang kita jual,” terang Sumityo.
(CR06)