ADVERTISEMENT

Rekam Jejak Brigjen Hendra Kurniawan, Petinggi Polri yang Intimidasi Keluarga Brigadir J

Kamis, 21 Juli 2022 10:12 WIB

Share
Kolase foto Brigjen Hendra Kurniawan dan keluarga Brigadir J. (Foto: Diolah dari Google).
Kolase foto Brigjen Hendra Kurniawan dan keluarga Brigadir J. (Foto: Diolah dari Google).

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Brigadir Jenderal (Brigjen) Hendra Kurniawan belakang jadi sorotan publik dalam kasus pembunuhan Brigadir J. Ia disebut-sebut mengintimidasi keluarga Brigadir J usai Polri mengembalikan jenazah polisi malang itu. 

Jika ditelusuri, rekam jejak Brigjen Hendra Kurniawan cukup berpengalaman di Propam Polri. Hendra lahir di Bandung pada 16 Maret 1974. Ia berkali-kali menjabat posisi penting di Divisi Propam Polri.

Brigjen Hendra pernah menjabat Kaden A Ro Paminal Divisi Propam Polri. Kemudian menjabat Analisis Kebijakan Madya Bidang Paminal Divisi Propam Polri.

Kemudian, ia dipercaya menjadi Kabagbinpam Ro Paminal Divisi Propam Polri. Berikutnya, jebolan Akpol 1995 itu diangkat menjadi Karo Paminal Divisi Propam.

Polisi yang sudah 27 tahun mengabdi di Korps Bhayangara itu menduduki posisi Karo Paminal Divisi Propam sejak 16 November 2020.

Sosok Brigjen Hendra juga sempat viral beberapa waktu lalu dan disebut sebagai jenderal keturunan Tionghoa.

Tetapi, kabar itu langsung dibantah oleh Divisi Humas Polri. Kamaruddin Simanjuntak selaku kuasa hukum keluarga Brigadir J mendesak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk mencopot Brigjen Hendra Kurniawan. 

Pasalnya, Brigjen Hendra dianggap tak sopan kepada pihak keluarga Brigadir J. 

"Terkesan intimidasi keluarga alamarhum dan memojokkan keluarga sampai memerintah untuk tidak boleh memfoto, merekam, tidak boleh pegang handphone, masuk ke rumah tanpa izin, langsung menutup pintu," kata Kamaruddin.

Kamaruddin menilai sikap Brigjen Hendra itu tidak mencerminkan perilaku Polri.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT