ADVERTISEMENT

Industri Keramik Investasi Rp 300 Miliar, RI Menuju Produsen Lima Besar Dunia

Kamis, 21 Juli 2022 12:09 WIB

Share
Plt. Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil (IKFT) Kementerian Perindustrian, Ignatius Warsito pada Peresmian Perluasan Pabrik Plant 5B dan Peninjauan Proyek Perluasan Pabrik Plant 5C PT Arwana Citramulia Tbk di Mojokerto, Jawa Timur.(Ist)
Plt. Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil (IKFT) Kementerian Perindustrian, Ignatius Warsito pada Peresmian Perluasan Pabrik Plant 5B dan Peninjauan Proyek Perluasan Pabrik Plant 5C PT Arwana Citramulia Tbk di Mojokerto, Jawa Timur.(Ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID  - Kementerian Perindustrian menyampaikan, industri keramik di tanah air terus bergeliat untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik dan ekspor, dengan meningkatkan kapasitas produksi melalui investasi baru atau perluasan pabrik. 

Plt. Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil (IKFT) Kementerian Perindustrian, Ignatius Warsito mengatakan, upaya tersebut akan semakin memperkuat aliran rantai pasok ubin keramik nasional sejalan dengan program subtitusi impor sebesar 35 persen.

"Dalam pengembangan industri keramik, kita harus mengoptimalkan sumber daya produksi dalam negeri dengan visi menjadikan Indonesia kembali masuk dalam lima besar produsen ubin keramik dunia," kata Ignatius Warsito dalam keterangannya, Kamis (21/7/2022).

Kemenperin mencatat, PT Arwana Citra Mulia Tbk berinvestasi sebesar Rp 300 miliar untuk penambahan kapasitas sebesar 3 juta meter persegi dari Plant 5B untuk produksi ubin keramik 60x60 cm. Selain itu penambahan kapasitas sebanyak 4,4 juta meter persegi dari proyek Plant 5C yang akan mulai berproduksi pada awal tahun 2023 dengan kebutuhan tenaga kerja lokal hingga 401 orang.

"Tak hanya PT Arwana, selama semester I tahun 2022 ini, terdapat dua investasi lainnya di sektor ubin keramik, yaitu di Kawasan Industri Kendal sebesar Rp1,2 triliun dan di Kawasan Industri Terpadu Batang dengan nilai investasi mencapai Rp 1,5 triliun," sebut Warsito.

Warsito meyakini, tahun ini menjadi momentum kebangkitan sektor Industri pengolahan nonmigas, termasuk untuk industri keramik. 

Hal tersebut tercermin dari kinerja positif industri keramik sebagai subsektor dari industri bahan galian nonlogam, yang tumbuh 1,35 perse dengan kontribusi 0,47 persen (y-o-y) pada triwulan I tahun 2022. 

Menurutnya, capaian ini menempatkan industri bahan galian nonlogam sebagai peringkat kedua dalam kontribusi perkembangan investasi di sektor industri kimia, farmasi dan tekstil (IKFT) sebesar 2,69 persen.

"Pada triwulan I-2022, industri manufaktur mampu tumbuh sebesar 5,47%, melampaui pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,01%. Pencapaian industri pengolahan nonmigas tersebut juga didukung kinerja positif sektor IKFT yang tumbuh sebesar 4,71% atau naik 0,14% dibandingkan kuartal akhir tahun 2021," ungkapnya.

Lebih lanjut, Warsito menambahkan, permintaan pasar dalam negeri untuk ubin keramik mencapai 7,8 juta ton di tahun 2021. Oleh karenanya, diharapkan ekspansi PT Arwana Citramulia Tbk di Mojokerto dapat mengambil alih proporsi ubin keramik impor. 

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT