Ukraina Mau Berdialog dengan Rusia, Asalkan..

Rabu 20 Jul 2022, 10:20 WIB
Menteri Luar Negeri Ukraina Dmitry Kuleba. (Foto: Twitter/ uasupport999)

Menteri Luar Negeri Ukraina Dmitry Kuleba. (Foto: Twitter/ uasupport999)

JAKARTA,POSKOTA.CO.ID - Menteri Luar Negeri Ukraina Dmitry Kuleba mengatakan pihaknya akan siap untuk berdialog dengan Rusia jika Negeri Beruang Merah itu sudah kalah di medan perang.

“Mari kita ubah situasi di medan pertempuran, dan kemudian kita akan berbicara. Semua orang mengerti bahwa pembicaraan terkait langsung dengan situasi di depan. Saya mengatakannya kepada semua mitra: Rusia akan duduk di meja perundingan hanya setelah kekalahan di medan perang. Jika tidak, itu akan menjadi bahasa ultimatum lagi," kata Kuleba sebagaimana dilansir Tass  pada Rabu (20/7/2022).

Menurut Kuleba, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memiliki posisi prinsip dalam hal ini. Dia tidak mengesampingkan kemungkinan pembicaraan, tetapi tidak ada alasan bagi mereka sekarang untuk bergeser dari medan pertempuran.

"Pertimbangannya perilaku agresif Rusia," katanya.

Dia menambahkan, Presiden Zelensky sudah menyampaikan sikap tegasnya ini kepada pucuk pimpinan negara-negara Barat, yang telah mengisyaratkan kemungkinan perundingan.

Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova merespons kata-kata Kuleba. Zakharova mengatakan Kiev tidak menginginkan perdamaian dan telah menolak pembicaraan dengan Moskow di bawah dikte Washington.

"Ini adalah jawaban untuk semua yang menuduh Rusia menghindari pembicaraan dengan rezim Kiev: rezim Kiev telah menolak mereka sendiri. Kuleba telah mengkonfirmasinya sekali lagi hari ini.

“Namun, dia lupa menambahkan bahwa itu bukan posisi negara.

Ukraina tetapi lagu Washington yang ditangkap oleh rezim Kiev. Tetapi fakta bahwa [Presiden Ukraina Vladimir] Zelensy dan timnya (setidaknya, yang tersisa) tidak menginginkan perdamaian telah dikonfirmasi," tulisnya di saluran Telegramnya.

Sebelumnya, Sekretaris Pers Kepresidenan Rusia Dmitry Peskov mengatakan pada 3 Juli 2022 bahwa negara-negara yang mempertaruhkan permusuhan lebih lanjut tidak akan membiarkan Ukraina berpikir atau berbicara tentang perdamaian.

Rusia menginvasi Ukraina sejak 24 Februari 2022. Moskow mengatakan apa yang dilancarkannya sebagai sebuah operasi militer untuk denazifikasi dan demiliterisasi Ukraina.

Berita Terkait
News Update