ADVERTISEMENT

Sedih, Sebelum Kecelakaan di Cibubur, Korban Meninggal Bilang ke Anaknya: Saya Mau Kembali ke Rumah Bapak

Rabu, 20 Juli 2022 19:02 WIB

Share
Salah satu korban meninggal dalam kecelakaan di Jalan alternatif Transyogi, Cibubur, Bekasi dimakamkan di TPU Menteng Pulo, Jakarta Selatan. (foto: poskota/zendy)
Salah satu korban meninggal dalam kecelakaan di Jalan alternatif Transyogi, Cibubur, Bekasi dimakamkan di TPU Menteng Pulo, Jakarta Selatan. (foto: poskota/zendy)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Salah satu korban kecelakaan maut yang terjadi di Jalan alternatif Transyogi, Cibubur, Bekasi dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Menteng Pulo, Jakarta Selatan.

Korban bernama Sitong Hutapea (74) saat itu tengah pulang kerja di kediamannya yang berada di kawasan Cileungsi dengan menggunakan transportasi online.

Maria Margarita (46) selaku anak kedua dari korban menjelaskan, semasa hidup ayahnya merupakan orang yang baik hati dan dikenal tidak pernah marah kepadanya sejak ia dilahirkan.

Kemudian, ia menyebutkan, Sitong merupakan sosok yang mudah tertawa dan tidak memiliki sifat dendam kepada siapapun. Semasa hidup Sitong, menurut Maria, tidak pernah berdebat ataupun marah kepada ibunya.

"Aslinya orangnya baik, dia nggak pernah bisa ngeliat orang susah. Sifatnya mudah tertawa, nggak pendendam, artinya dia gak punya beban dan masalah. Dari kecil saya belum pernah liat papah saya dan mamah saya di dalam rumah tangga berantem," ujar Maria saat ditemui di TPU Menteng Pulo, Rabu 20 Juli 2022.

Sambil menangis sedih melihat orang tuanya sudah tertutup rapat tertumpuk tanah, Maria menjelaskan, bahwa dirinya terakahir bertemu dengan sang ayah 4 hari seusai Idul Adha.

Kemudian menerima informasi bila sang ayah menjadi korban tewas pada kecelakaan yang memakan puluhan korban itu satu hari setelah peristiwa nahas itu terjadi tepatnya pada Selasa 19 Juli.

"Selasa saya dapet kabar. Saya senin gak tau sama sekali. Tapi selasa saya dikasih kabar sama sepupu saya, trus dikasih tau namanya sinto. Nah sinto itu adalah alamat itu yang menyatakan kejelasan buat saya. Karena saya tau alamat itu, itu tempat tinggal saya kecil," ucap Mariana.

"Dari alamat itu meyakinkan. Dari tanggal lahir papah, saya ditanya polisi dan polisi mencocokan iya bener. Dan ada tes DNA juga," sambung dia.

Sebelum menjadi korban kecelakaan hingga dinyatakan tewas, Sitong sempat beberapa kali berucap kepada Mariana ingin pulang ke rumah bapak.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT