ADVERTISEMENT

Heran! Dahlan Iskan Teringat Cara Orde Baru Tutupi Kasus di Penembakan Brigadir J, Kok Bisa Ya di Zaman Medsos Hebat Sekali? 

Rabu, 20 Juli 2022 19:43 WIB

Share
Kolase foto Dahlan Iskan dan Brigadir J yang tewas ditembak di rumah Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo. (ist/diolah dari goole.com)
Kolase foto Dahlan Iskan dan Brigadir J yang tewas ditembak di rumah Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo. (ist/diolah dari goole.com)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Mantan menteri BUMN, Dahlan Iskan turut menyoroti kasus polisi tembak polisi yang menewaskan Brigadir J di rumah Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo.

Mengutip berita jakarta.poskota.co.id, Dahlan Iskan pun sempat membuat tulisan berjudulBisik-Bisik Keras. Ia menyoroti  Mabes Polri baru mem-publish pada Senin, (11/7/2022). Padahal kejadian berlangsung pada Jumat (8/7/2022).

Dalam tulisan tersebut, Dahlan Iskan mengingat saat masa Orde Baru yang serba sulit untuk urusan informasi. “Wartawan sebenarnya selalu tahu secara dini peristiwa besar. Tapi takut menuliskannya. Tunggu keterangan resmi saja. Kadang ada. Kadang tidak,” tulisnya.

Menurutnya cara-cara bungkam tersebut ternyata masih sama seperti zaman Orde Baru. “Termasuk soal tembak-menembak polisi itu. Sampai tiga hari kemudian pun belum ada wartawan yang tahu, Medsos juga masih bungkam,” ujarnya.

Yang cukup membuatnya heran adalah, peristiwa itu masih bisa disembunyikan di tengah ‘keperkasaan’ media sosial. “Hebat sekali. Kalau itu di zaman Orde Baru tidak ada yang heran. Ini terjadi di zaman medsos,” sambungnya.

Dahlan Iskan lantas menukil ucapan seorang wartawan terkait ‘merahasiakan’ peristiwa itu. “Mungkin karena kejadian itu di satu rumah yang berada di kompleks perumahan yang tertutup,” kilah seorang wartawan.

Namun, Dahlan masih menyimpan pertanyaan kenapa ketika sudah berhasil “menyembunyikannya” selama tiga hari, lalu dibuka melalui konferensi pers.

Menurutnya, setidaknya ada dua kemungkinan Pertama, karena sudah berkembang bisik-bisik di lingkungan terbatas di Polri. “Irjen Pol Sambo pasti sudah melapor ke atasan mengenai apa yang terjadi, versi dirinya,” kata dia.

Tapi tidak diketahui kapan pastinya Ferdy Sambo melaporkan peristiwa itu kepada pimpinannya. “Sang atasan pasti melakukan koordinasi dengan staf. Sikap harus ditentukan. Sejak itu mulailah bisik-bisik beredar. Kian hari kian luas. Termasuk yang sudah dibumbui,” jelasnya.

Kedua, karena keluarga korban juga memberitahu keluarga dekat tentang kematian Brigadir Joshua.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT