JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Politikus Partai Gerindra Ferry Juliantono dan sejumlah tokoh bangsa, ulama, hingga aktivis menyerukan deklarasi Gerakan Nasional Anti islamofobia (GNAI) pada Jumat (15/7/2022) siang.
Gerakan anti islamofobia yang diserukan politikus Gerindra itu kemudian disoroti oleh pegiat media sosial Chusnul Chotimah.
Chusnul Chotimah mengatakan bahwa di Indonesia tidak ada kelompok yang takut dengan Islam, melainkan yang ada adalah kelompok yang takut dengan orang kafir. Pegiat media sosial itu menyebutnya dengan ‘kafirphobia’.
Sebagai informasi, sebelumnya Gerakan Nasional Anti Islamofobia (GNAI) digelar di Aula Buya Hamka, Masjid Al-Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Jumat (15/7/2022).
Deklarasi anti islamofobia itu dipimpin langsung oleh politikus Gerindra Ferry Juliantono, dirinya juga menjabat sebagai Presidium GNAI.
Politikus Gerindra itu menurutkan bahwa hal itu ia lakukan lantaran bertepatan dengan resolusi PBB yang sebelumnya mencanangkan setiap tanggal 15 Maret adalah Hari Melawan Islamofobia.
Lantas menanggapi hal ini, Chusnul Chotimah justru mengatakan bahwa di Indonesia hal yang berbau islamofobia itu tidak ada.
Namun, pegiat media sosial itu menyebut bahwa yang ada Indonesia justru kelompok kadrun yang takut jika kelompok yang disebut ‘kafir’ membangun tempat ibadah.
"Di Indonesia yg takut pd Islam itu ga ada, yg ada itu kadrun takut kafir bangun tempat ibadah, takut kafir ibadah di rumah," ujar Chusnul Chotimah melalui akun Twitter pribadinya @ChusnulCh__ pada Senin (18/7/2022).
Lebih lanjut, Chusnul Chotimah mengatakan bahwa yang marak terjadi di Indonesia adalah ketakuktan terhadap hal yang berbau kafir.
17, 2022Di Indonesia yg takut pd Islam itu ga ada, yg ada itu kadrun takut kafir bangun tempat ibadah, takut kafir ibadah dirumah, takut atribut hari besar kafir, takut ucapan selamat hari besar kafir, takut makanan kafir dan takut pemimpin kafir.
— IG chchotimah (@ChusnulCh__)
Islamophobia ga ada, yg ada kafirphobia.
Sehingga pegiat media sosial itu menyebut bahwa islamofobia itu tidak ada, yang ada justru kafirphobia.
"Tkut atribut hari besar kafir, takut ucapan selamat hari besar kafir, takut makanan kafir dan takut pemimpin kafir. Islamophobia ga ada, yg ada kafirphobia," imbuh Chusnul Chotimah. (frs)