ADVERTISEMENT

Fakta Baru! Pengacara Ungkap Brigadir J Kemungkinan Dibunuh di Antara Magelang dan Jakarta, Simak Analisisnya!

Senin, 18 Juli 2022 18:22 WIB

Share
Kolase foto jenazah Brigadir J dan pengacara keluarga. (Foto: Diolah dari Google).
Kolase foto jenazah Brigadir J dan pengacara keluarga. (Foto: Diolah dari Google).

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Tim Pengacara Keluarga Brigadir J menganalisis lokasi kejadian dibunuhnya Brigadir Novriansyah Yosua Hutabarat. Tak seperti polisi yang meyakini bahwa tempat kejadian penembakan adalah di rumah Irjen Ferdy Sambo, pengacara justru menduga lokasi pembunuhan berada antara Magelang atau Jakarta.

Waktu kejadian berkisar antara pagi hingga petang hari. Analisis dari tim pengacara Brigadir J ini menambah fakta baru yang dapat dijadikan landasan pertimbangan bagi polisi dan Komnas HAM.

"Tindak pidana diduga pada 8 juli 2022 sekira 10.00 pagi hari sampai dengan pukul 17.00. Lokus deliktinya adalah kemungkinan besar antara Magelang dan Jakarta. Itu alternatif pertama," katanya kepada media, Senin (18/07/2022).

Alternatif kedua, ia menyebutkan bahwa locus delicti-nya di rumah Kadiv Propam Polri atau rumah dinas di Duren Tiga kawasan Pancoran, Jakarta Selatan. Alternatif kedua ini berdasarkan permohonan visum dari Kapolres Jakarta Selatan.

"Alternatif kedua karena mayat ditemukan di situ berdasarkan permohonan visum dari Kapolres Jakarta Selatan di rumah Kadiv Propam Polri, di komplek Polri tiga kawasan Pancoran Jakarta Selatan, DKI Jakarta," terangnya.

Ia mengungkit lokasi kejadian diduga di antara Magelang-Jakarta, karena pada 8 Juli lalu, Brigadir J masih aktif berkomunikasi baik melalui telpon maupun melalui whatsapp kepada orang tuanya, khususnya melalui grup whatsapp keluarga. 

"Tetapi setelah jam 10 almarhum ini meminta izin mau mengawal atasannya atau komandannya itu. Yang dikawal harus balik ke Jakarta dengan asumsi perjalanan 7 jam, jadi 7 jam ini artinya jangan ada telpon-telpon dulu," ujarnya.

"Itu diketahui dari pembicaraan WA grup, pembicaraan di telpon kepada orang tua, kakak, adiknya, dimana ayah ibu dan kakak adiknya sedang melakukan ziarah ke Sumut, tepatnya di Balige. Jadi percakapan terakhir mereka itu ada di Balige dengan korban di Magelang," sambungnya.

Setelah lewat 7 jam, yaitu jam 17.00, orang tuanya atau keluarganya yang berada di Sumut mencoba menelepon Brigadir J namun tidak bisa dan di Whatsapp mereka sudah terblokir. Dengan terblokirnya nomor-nomor mereka, keluarga mulai gelisah.

"Dan almarhum itu di Magelang itu dia dalam rangka mengawal Kadivpropam, kemudian mengawal istrinya dan mengawal anaknya yang sedang sekolah taruna negara disana," jelasnya.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT