ADVERTISEMENT

DPR Minta Polri Jangan Fitnah Brigadir J Lakukan Pelecehan Sebelum Ditembak Mati di Rumah Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo : Buktikan Secara Transparan! 

Jumat, 15 Juli 2022 22:45 WIB

Share
Kolase foto Anggota Komisi III DPR Trimedya Panjaitan dan Brigadir J yang tewas ditembak di rumah Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo. (ist/diolah dari google.com)
Kolase foto Anggota Komisi III DPR Trimedya Panjaitan dan Brigadir J yang tewas ditembak di rumah Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo. (ist/diolah dari google.com)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Trimedya Panjaitan mengkritik aksi polisi tembak polisi.

Mengutip berita jakarta.poskota.co.id, menurutnya, tidak semestinya Brigadir J yang sudah tewas akibat ditembak difitnah dengan kasus pelecehan seksual terhadap istri Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo.

Dimana pihak Mabes Polri menyebutkan Brigadir J telah melakukan pelecehan seksual terhadap Putri Candrawathy, istri Irjen Ferdy Sambo, sebelum akhirnya terjadi baku tembak dengan Bharada E.

“Janganlah orang sudah meninggal kita fitnah lagi. Artinya, kan dia bilang melakukan pelecehan, itulah proses penyelidikan harus terbuka transparan,” ujar Trimedya.

Politikus PDI Perjuangan yang merupakan partai Presiden Jokowi itu menantang polisi itu transparan dalam mengungkap kasus penembakan, terutama terkait visum, isi ponsel dan barang-barang milik Brigadir J.

Menurut Trimedya, pengungkapan hasil visum untuk memberikan hak-hak keluarga Brigadir J selaku korban penembakan.

“Hak keluarga korban itu adalah hak keadilan dan kebenaran sebab akibat kematian Brigadir J. Dalam rangka itu, hak keluarga korban untuk mengetahui visum dan barang-barng korban,” ujar Trimedya. 

“Korban (Brigadir J) punya HP-nya ada tiga. Menurut kepolisian, HP-nya Brigadir J tidak ditemukan. Apa iya? Kayak begitu tuh yang harus diungkap,” sambungnya. 

Trimedya menilai kepolisian masih menutupi fakta yang terjadi di lapangan dengan tidak membuka bukti-bukti yang ada dalam kasus penembakan Brgadir J.

“Kalau kejadian narkoba aja ada barang bukti yang ditunjukkan. Ini jenis senjatanya enggak ada. Apalagi kalau kata ahli senjata, Bharada E kok senjatanya glock? Katanya, itu senjata kapten ke atas,” ujar Trimedya.

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT