ADVERTISEMENT

Kacau! Saking Stresnya Menghadapi Kemiskinan, Para Pemuda Zimbabwe Minum Rebusan Popok Bayi untuk Mabuk

Kamis, 14 Juli 2022 21:28 WIB

Share
Para pemuda berbaring di pinggir jalan di pinggiran kota Harare, ibu kota Zimbabwe, setelah meminum natrium poliakrilat atau muto we ma pampers atau jus pampers. (Foto: Calvin Manika / Al-Jazeera)
Para pemuda berbaring di pinggir jalan di pinggiran kota Harare, ibu kota Zimbabwe, setelah meminum natrium poliakrilat atau muto we ma pampers atau jus pampers. (Foto: Calvin Manika / Al-Jazeera)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Kemiskinan yang membelit Zimbabwe membuat sejumlah rakyatnya putus asa. Sejumlah orang muda pun mabuk dengan meminum air rebusan popok bayi sekali pakai atau diapers. 

Krisis ekonomi yang begitu dalam mendorong kaum muda untuk menggunakan cara yang lebih putus asa untuk mabuk. Ada yang merebus popok bayi baru atau bekas dan meminum cairan yang dihasilkan. Jus tersebut dikenal sebagai “jus Pampers”.

Menggunakan cara-cara yang tidak lazim untuk mabuk adalah hal biasa di pinggiran kota yang padat penduduk di Zimbabwe, di mana para pemuda pengangguran yang menganggur tidak mampu membeli alkohol legal.

“Bir terlalu mahal – saya tidak mampu membelinya. Met kristal lebih murah dan membuat saya sangat mabuk selama berjam-jam daripada bir,” seorang pria berusia 25 tahun yang menolak disebutkan namanya sebagaimana dilansir dari inews.co.uk  pada Kamis (14/7/2022)

“Kami tahu konsekuensi kesehatannya, tetapi tidak ada yang bisa kami lakukan untuk itu. Apa yang bisa kita lakukan? Tidak ada apa-apa. Ini adalah Zimbabwe, segalanya sulit. Tidak ada pekerjaan,” tambahnya.

Di daerah dengan kepadatan tinggi, di mana tingkat kemiskinan tinggi, adalah umum untuk melihat orang mabuk atau terbius, tidur di trotoar atau terjebak di pinggir jalan setelah menyalahgunakan narkoba seperti shabu. Kata slang lokal, "KuSticker" mengacu pada orang yang berjuang untuk berjalan atau berbicara setelah mabuk atau mabuk.

Chirikure Chirikure, seorang komentator sosial, penyair dan seniman, mengatakan para pemuda yang menyalahgunakan zat ilegal frustrasi dengan situasi ekonomi yang sulit di negara itu.

“Alasan utamanya menunjuk pada keadaan ekonomi yang dihadapi kaum muda. Ini juga menyempit ke pengangguran kemudian frustrasi yang datang dengan tantangan yang mereka hadapi. Sebagian besar dari mereka sangat frustrasi sehingga mereka mencoba bersembunyi di balik narkoba,” kata Chirikure.

Dia mengatakan anak muda tidak mendapatkan informasi yang cukup tentang bahaya mengkonsumsi obat-obatan terlarang. Faktor-faktor seperti tekanan teman sebaya juga ikut berperan.

Kemiskinan membelit salah satu negara di Afrika itu. Inflasi melonjak hingga 192 persen pada Juni di Zimbabwe. 

Halaman

ADVERTISEMENT

Editor: Syaharani Putri
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT