ADVERTISEMENT

Waduh! Politikus Demokrat Bilang 5 Juta Suara untuk Jokowi Datang dari Santri Ponpes Shiddiqiyyah, Makanya Pencabutan Izinnya Dibatalkan

Selasa, 12 Juli 2022 20:25 WIB

Share
Kolase foto Presiden Jokowi dan tangkapan layar upaya penangpakan Bechi, DPO pelaku cabul yang merupakan anak Kiai pemimpin Ponpes Shiddiqiyyah. (Foto: diolah dari google)
Kolase foto Presiden Jokowi dan tangkapan layar upaya penangpakan Bechi, DPO pelaku cabul yang merupakan anak Kiai pemimpin Ponpes Shiddiqiyyah. (Foto: diolah dari google)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Seorang politikus Partai Demokrat, Ardi Wirdamulia mengomentari putusan Kementerian Agama (Kemenag) yang membatalkan pencabutan izin oporasional Pondok Pesantren (Ponpes) Shiddiqiyyah, Jombang, Jawa Timur.

Sebelumnya, izin Ponpes Shiddiqiyyah dicabut karena kasus kekerasan seksual terhadap santriwati yang dilakukan oleh anak Kiai pemimpin ponpes, Moch Subchi Azal Tsani (MSAT) alias Mas Bechi. Adapun, disebutkan bahwa pembatalan pencabutan izin ponpes adalah atas arahan dari Presiden Jokowi.

Ardi Wirdamulia, atau yang akrab disapa Awe lantas mempertanyakan alasan di balik pembatalan pencabutan izin Ponpes Shiddiqiyyah. Ia lantas mempertanyakan apakah karena ponpes itu pernah mendukung Jokowi, makanya pencabutan izinnya dibatalkan.

 

 “Ini setelah tahu Shiddiqiyyah (ngakunya) sumbang 5 juta suara buat Jokowi atau bagaimana nih?,” kata Politikus Demokrat itu di akun Twitternya pada Senin (11/7/2022).

Sebelumnya diketahui pada Pilpres 2014 silam, Presiden Jokowi bertemu sejumlah pimpinan tarikat Shiddiqiyyah di Jombang.

Pimpinan tarikat Shiddiqiyyah lalu menegaskan bahwa ada 5 juta santri dan pengikut Shiddiqiyyahh se-Indonesia yang siap mendukung Jokowi di Pilpres 2024.

Kendati demikian, Awe sendiri mengaku tak setuju dengan pencabutan izin Ponpes Shiddiqiyyah.

 

Menurut politikus Demokrat itu, yang seharusnya dihukum bukanlah lembaga yang menaunginya, tapi cukup pelaku pencabulan.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT