ADVERTISEMENT

Pengamat: Puan Bukan Sosok yang Dihormati di Kelompok Cebong

Selasa, 12 Juli 2022 17:40 WIB

Share
Ketua DPR RI, Puan Maharani (Foto: Ist).
Ketua DPR RI, Puan Maharani (Foto: Ist).

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pengamat Komunikasi Politik, Jamiluddin Ritonga, menilai upaya menyatukan kubu Cebong dan Kampret dengan menduetkan Anies Baswedan dengan Puan Maharani adalah hal yang sia-sia. Sebab, Puan bukanlah sosok yang dihormati di kalangan Cebong.

"Sulit dipercaya duet ini dapat menghilangkan perseteruan kampret-cebong. Apalagi Puan bukanlah sosok yang dihormati di kelompok cebong," kata Jamil kepada Poskota, Selasa (12/7/2022).

Karena pamor yang kecil itu, kata Jamil, seandainya Puan berpasangan dengan Anies pun tak akan mampu mengajak cebong untuk mendukung Anies.

Pendukung Anies dan Puan sangat berbeda. Menurut Jamil, Anies didukung oleh kalangan terdidik dan religius. Umumnya mereka sangat tidak menyukai Puan.

Sebaliknya, pendukung Puan yang umumnya nasionalis juga tampak menolak keras kepemimpinan Anies Baswedan.

"Pendukung Anies dan Puan yang sama-sama fanatik tampaknya sulit dipersatukan. Mereka ini tampaknya memang tidak menginginkan duet itu diusung pada Pilpres 2024," jelasnya.

Sulitnya mempertemukan kedua kubu yang bersebrangan itu juga diiringi dengan kedua tokoh yang sama-sama berhasrat mengejar posisi capres. Keegoisan itu membuat keduanya tak ada yang ingin menjadi cawapres.

"Anies dengan segala kapasitas dan elektabilitasnya merasa layak menjadi capres. Karena itu, tak sepantasnya ia menjadi cawapresnya Puan yang kapasitas dan elektabilitasnya dibawah Anies," kata Jamil.

Bagi Puan dan PDIP, sebagai pemenang Pileg 2019 merasa paling berhak menjadi capres. Jamil berkata, Anies yang tak memiliki partai, sudah sepantasnya hanya menjadi cawapres.

Akibat hal itu, peluang menduetkan Anies dengan Puan sulit untuk diwujudkan. Jamil lantas meminta publik berhenti menduetkan Anies dan Puan.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT