ADVERTISEMENT

Dirut Pertamina: yang Bisa Mengkonsumsi BBM Pertalite Bersubsidi Mobil di Bawah 1.500 CC dan Motor di Bawah 250 CC

Senin, 11 Juli 2022 16:44 WIB

Share
Dirut Pertamina Nicke Widyawati
Dirut Pertamina Nicke Widyawati

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Direktur Utama (Dirut) Pertamina Nicke Widyawati mengungkapkan, hanya mobil di bawah 1.500 cc dan motor di bawah 250 cc yang bisa mengkonsumsi bahan bakar minyak (BBM) Pertalite bersubsidi.

Menurutnya, Pertamina sejak 1 Juli 2022 telah membuka pendaftaran untuk pengguna Pertalite dan solar subsidi agar mendaftarkannya melalui subsiditepat.mypertamina.id untuk mendapatkan QR Code. Pada pendaftaran ini nanti akan ada pencocokan data kendaraan dan dokumen yang dimiliki.

Jika cocok dan sudah terdaftar, maka pendaftar akan mendapatkan QR code yang diterima di email atau notifikasi di laman subsiditepat.mypertamina.id. QR code itu bisa di cetak dan dibawa ke SPBU sehingga bila tidak memiliki aplikasi MyPertamina pun tidak masalah. Adapun masa pendaftaran tahap pendaftaran berlaku hingga 30 Juli 2022.

"Kalaupun mobil di atas 1.500 cc coba-coba untuk mengisi Pertalite, maka selang nozzle di SPBU tidak akan mengeluarkan BBM tersebut lantaran tak sesuai kriteria, hal itu dijelaskan dengan DPR minggu kemarin,"ujar Nicke saat dihubungi, Senin, (11/7/2022).

Kebijakan ini sendiri nantinya akan tertuang dalam revisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 191 tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak (BBM) beserta petunjuk teknis pembelian Pertalite.

Namun, Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan bahwa keputusan resmi jenis kendaraan yang diperbolehkan atau tidak mengonsumsi Pertalite atau solar akan ditetapkan melalui aturan pemerintah. Menurut Irto, sebaiknya semua pihak menunggu aturan itu agar jelas kriterianya.

"Yang menentukan nanti dari pemerintah," kata Irto secara terpisah.

Perlu diketahui Pertalite dikategorikan sebagai bahan bakar RON 90 dan lebih cocok untuk mesin dengan rasio kompresi 9:1 hingga 10:1. Bila rasio kompresi mesin kendaraan 11:1, namun menggunakan Pertalite, maka yang akan terjadi adalah proses pembakaran telat.

Kondisi itu menyebabkan knocking yang biasanya ditandai gejala tenaga dan torsi berkurang dari biasanya. Mesin dengan rasio kompresi di atas 10:1 memang lebih dianjurkan menggunakan bahan bakar dengan kadar RON di atas 90 seperti halnya Pertamax.

Selain soal tenaga dan torsi, kandungan zat aditif pada bahan bakar RON tinggi biasanya lebih baik. Zat aditif itu ada yang fungsinya membersihkan endapan kotoran pada mesin sehingga lebih awet. (cr04)
 

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT